Petugas gabungan dari Polair Jembrana dan SAR Pos Negara melakukan pencarian nelayan yang diduga tenggelam di perairan Pengambengan, Minggu (22/9). (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Seorang nelayan asal Dusun Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana, Mulyadi (25), hilang saat melaut (mencari ikan), Minggu (22/9) pagi. Diduga nelayan ini terjatuh saat perjalanan menuju lokasi di perairan Pengambengan.

Informasi yang dihimpun, korban diketahui hilang setelah berpisah dengan rekannya Nasrul Rahman (35). Sebelumnya, kedua nelayan ini dengan masing-masing jukung bermesin, berangkat dari Pebuahan mencari ikan sekitar pukul 05.00 Wita. Mereka berangkat menuju perairan Pengambengan. Sampai di pertengahan perairan Ketapang Lampu (Pengambengan) sekitar pukul 08.00, keduanya terpisah.

Baca juga:  Seluruh Korban Jiwa COVID-19 Dicatatkan Hari Ini Tak Berkomorbid

Dua jam kemudian atau sekitar pukul 10.00, jukung atau sampan milik Mulyadi ditemukan Hakim, nelayan asal Banyubiru, dalam keadaan kosong dan terombang-ambing di perairan Ketapang Lampu. Hakim curiga, sebab mesin sampan masih hidup. Ia bersama nelayan lain kemudian membawa sampan korban ke tepian dan menginformasikan kejadian ini. Diduga korban hilang terjatuh dari perahu.

Kasat Polair Jembrana Iptu Eddy Waluyo membenarkan adanya laporan nelayan diduga hilang tenggelam. Satpolair kemudian berkoordinasi dengan SAR Pos Negara dan BPBD Jembrana untuk melakukan pencarian. “Kami masih lakukan pencarian, terutama di sekitar lokasi ditemukannya jukung,” terangnya.

Baca juga:  Jaksa Belum Siap, WN Singapura Batal Dituntut

SAR dan BPBD juga melakukan pencairan dengan titik pos dari Pantai Pebuahan, Banyubiru. Jukung milik korban yang dalam kondisi utuh ditambatkan di pinggir pantai. Hingga Minggu sore, tim gabungan bersama nelayan masih melakukan pencarian keberadaan korban. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *