Petugas berupaya memadamkan api yang melalap atap palinggih Gedong Pura Parahyangan di Jalan Katrangan, Denpasar Timur, Jumat (13/9). (BP/ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam sehari, Jumat (13/9), terjadi dua kasus kebakaran di Kota Denpasar. Perpustakaan Merajan Suci Puri Pemayun di Jalan Supratman No. 209, Desa Kesiman Petilan, Denpasar Timur (Dentim), terbakar pukul 10.00 Wita. Berselang 4 jam giliran atap palinggih Gedong Pura Parahyangan tempat penyimpanan Sesuunan Ratu Ayu di Jalan Katrangan, Dentim, dilalap si jago merah.

Kapolsek Dentim Kompol I Nyoman Karang Adiputra mengungkapkan, saksi pertama yang tahu kejadian ini adalah pedagang pisang, Salbiah (55). Saat itu, Salbiah sedang melayani pembeli. Pada pukul 14.00, dia melihat ada kepulan asap dari dalam pura. Salbiah langsung berteriak minta tolong sambil berlari memberitahukan pedagang lainnya yang ada di sebelahnya. “Warga langsung menghubungi pemadam kebakaran,” kata Kompol Karang.

Baca juga:  Sidang Sengketa Pilpres di MK, Polda Bali Gelar Apel Konsolidasi Pengamanan

Sekitar pukul 14.30, dua mobil pemadam dan satu ambulans BPBD Kota Denpasar tiba di TKP. Petugas langsung bergerak cepat berupaya memadamkan api. Pukul 16.00 api dapat dipadamkan. “Atap palinggih dari ijuk, jadi butuh waktu memastikan api padam. Penyebab terjadinya kebakaran masih kami selidiki. Kerugian material saja (ijuk) sekitar Rp 100 juta,” ujarnya.

Sebelumnya sekitar pukul 10.00, kebakaran terjadi di Perpustakaan Merajan Suci Puri Pemayun di Jalan Supratman No.209, Desa Kesiman Petilan, Dentim. “Perpustakaan yang terbakar itu milik keluarga besar Puri Pemayun. Lokasi gudang buku yang terbakar tepatnya sebelah utara Merajan Suci Puri Pemayun yang dibatasi dengan tembok pagar,” kata mantan anggota Sepripim Polda Bali ini.

Baca juga:  Kebakaran Landa Rumah di Batubulan, Kerugian Ratusan Juta

Wayan Contok (65) mengatakan, saat itu dirinya sedang menikmati kopi sebelum kerja di Bale Bengong bersama tiga temannya, yaitu Komang Ardana, Wayan Soni Setiawan, dan Wayan Tegen. Tiba-tiba mereka melihat kepulan asap pekat. Selanjutnya Contok mencari sumber asap tersebut dan melihat perpustakaan tersebut terbakar. Mereka berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya tetapi api masih tetap menyala.

Tak lama kemudian dua mobil kebakaran Kota Denpasar dikerahkan ke TKP. Satu jam berselang api berhasil dipadamkan. “Kebakaran itu terjadi diduga akibat korsleting listrik. Korban tidak melaporkan kejadian ini ke polisi karena dianggap musibah,” ungkap Adiputra. (Ngurah Kertanegara/balipost)

Baca juga:  Rumah Warga Tembuku Terbakar, Diduga Korsleting
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *