Ketua TP PKK Provinsi Bali Putu Putri Suastini Koster. (BP/ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ni Putu Putri Suastini Koster turut memberikan masukan dalam rapat pleno PKB XLI-2019 di Jayasabha, Rumah Jabatan Gubernur Bali, Senin (13/5). Menurutnya, ajang Pesta Kesenian Bali harus mengedukasi sehingga bisa dijadikan panutan untuk hal-hal tertentu.

Selain itu, dapat mencerahkan masyarakat terkait sesuatu yang tergradasi di Bali. “Pertama terkait lomba, tujuannya apa? Terutama peragaan busana. Sering saya lihat lomba busana ke Pura untuk anak-anak. Tujuan kita sebenarnya mengedukasi beginilah busana anak-anak ke Pura. Tapi yang saya saksikan jauh berbeda,” ujarnya.

Baca juga:  PAN dan PKB Merapat ke KBS-Ace

Nyatanya di lapangan, lanjut Putri Suastini, anak-anak tidak berbusana atau memakai tata rias saat lomba itu ke Pura. Saat lomba, anak-anak umumnya disasak tinggi atau memakai make up tebal.

Oleh karena itu, lomba sebaiknya bisa dijadikan panutan oleh anak-anak. Misalnya, juri tidak perlu menilai tata make up mereka.

Selain itu, Putri Suastini juga mengkritisi penabuh dalam festival gong kebyar yang riasannya semakin lama justru seperti “raja buduh”. “Kita ingin penabuh itu yang simpel dan gentle. Geraknya juga ditata mengikuti irama, tidak harus dia ngagem seperti orang benar-benar menari,” imbuhnya.

Baca juga:  Terima Hasil Pemeriksaan, Bupati Artha Komitmen Penuhi Rekomendasi BPK

Putri Suastini menambahkan, semangat PKB adalah untuk melestarikan, mengembangkan, dan edukasi. PKB agar bisa dijadikan panutan untuk hal-hal tertentu seperti dalam berbusana atau tata bahasa.

Sebagai contoh, Istri gubernur Bali ini seringkali bingung melihat payas agung yang mestinya untuk acara pernikahan malah dipakai oleh MC. Padahal filosofi riasan tersebut sangat agung.

Tatanan ini harus dikembalikan sehingga ada perbedaan antara busana atau riasan untuk sendratari, teater atau kegiatan keagamaan. “Itu hal-hal kecil, mulai dari ajang PKB kita mencerahkan kembali sesuatu yang sudah tergradasi,” jelasnya. (Rindra Devita/balipost)

Baca juga:  WICSF 2018 Digelar Serentak di 12 Provinsi
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *