Salah satu potensi Desa Paksebali, Kali Unda, yang banyak menyedot wisatawan. (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) di Desa Paksebali, Kecamatan Dawan saat ini tengah serius menggarap potensi wilayahnya. Ada empat potensi yang digarap, yakni bentang alamnya, budayanya, berbagai kerajinan, dan terbaru adalah sistem pengelolaan lingkungan.

Desa Paksebali cukup dikenal masyarakat karena memiliki tradisi yang cukup unik. Seperti ritual Dewa Masraman di Banjar Panti Timbrah. Ritual yang digelar setiap Kuningan, selalu menyedot perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara.

Perbekel setempat, Putu Ariadi, Kamis (9/5), mengatakan ritual Dewa Masraman ini menjadi salah satu potensi budaya khas Paksebali. Sehingga, ini menjadi andalan yang membedakan Desa Paksebali dengan desa wisata yang lain.

Baca juga:  Soundrenalin 2018 Tampil Beda, Ini Perubahannya

Selain ritual dewa masraman, Desa Paksebali juga ada ritual khas lainnya, seperti tradisi lukat gni, menggunakan sarana prapak yang dipentaskan saat malam pengerupukan. Selain itu, juga atraksi barong landung dan topeng hingga atraksi nongnongkling yang sedang dipersiapkan untuk menyempurnakan potensi budayanya.

Desa Paksebali sebagai desa wisata, juga cukup dikenal dengan berbagai kerajinan khas daerahnya. Seperti kerajinan tedung, prada, endek, gamelan.

Sebagai pusat kerajinan, Desa Paksebali cukup dikenal dengan kerajinan tedungnya. “Untuk melengkapi potensi ini, kami juga mengembangkan sistem pengolahan sampah terpadu. Ini salah satu kegiatan kami menjawab persoalan sampah dengan menjadikannya kompos,” kata Putu Ariadi, saat ditemui di Resto Kali Unda, Paksebali, saat Desa Wisata Paksebali mendapat penilaian dari Pemprov Bali, Kamis (9/5).

Baca juga:  Kerajinan Koran Bekas Terbentur SDM

Desa Wisata Paksebali juga menawarkan potensi alamnya yang masih asri, dilengkapi dengan jalur tracking. “Kami juga sedang menata Segening, yang kami kemas dalam wisata spiritual,” tegasnya.

Kabid SDP (Sumber Daya Pariwisata) Klungkung, Tjokorda Romy Tanaya, mengatakan Desa Wisata Paksebali menjadi salah satu andalan bagi Klungkung. Potensi Paksebali sering menjadi bidikan para fotografer, karena keindahan tempatnya.

Bahkan, menjadi tempat favorit pra wedding di sekitar Kali Unda. Pihaknya berharap Desa Paksebali konsisten dengan konsep pengembangan desa wisata ini. Agar, ke depan potensi pariwisata setempat dapat tergarap dengan maksimal dan berkontribusi bagi pariwisata Klungkung secara menyeluruh.

Baca juga:  Ekspor Produk Kerajinan Bambu di Bangli Lesu

Klungkung saat ini memiliki 18 desa wisata. Namun, baru sembilan di antaranya yang memiliki Pokdarwis. Pihak mendorong desa wisata lain yang belum memiliki Pokdarwis, agar lebih serius menghimpun masyarakatnya membentuk Pokdarwis.

Sebab, Pokdarwis lah yang dapat meningkatkan peran masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan. “Di sini lah awal bagi desa untuk memperkenalkan, melestarikan dan memanfaatkan potensi daya tarik wisata,” katanya. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *