Ilustrasi. (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Ekonomi Bali tumbuh 5,94 persen pada triwulan I 2019 (yoy). Sedangkan secara qtq tumbuh (-1,51) persen, karena sebagian besar lapangan usaha pada triwulan I 2019 dibandingkan triwulan sebelumnya tidak menunjukkan kinerja sebaik sebelumnya.

Dari 13  lapangan usaha, hanya 4 lapangan usaha yang menunjukkan pertumbuhan positif. Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Bali, Agus Gede Hendrayana mengatakan triwulan I 2019, ekonomi Bali memang tumbuh negatif dibandingkan triwulan IV 2018 karena belum peak season. “Triwulan I memang cenderung minus kecuali triwulan I 2018 angkanya meningkat,” ungkapnya Senin (6/5).

Baca juga:  Ini, Kasdam IX/Udayana yang Baru

Mengingat ekonomi Bali didominasi oleh pariwisata, pertumbuhan ekonominya tidak terlepas dari kunjungan wisatawan, baik wisnus (wisatawan nusantara) maupun wisman (wisatawan mancanegara). Sementara triwulan I 2019, pariwisata Bali hanya tumbuh 3 persen, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang tumbuh belasan persen.

Selain pariwisata, sektor lain yang sumbangannya cukup besar terhadap ekonomi Bali adalah pertanian. Namun pada triwulan I, pertumbuhannya negatif karena tanaman padi juga tumbuh menurun padahal biasanya tumbuh cukup baik pada triwulan I.

Baca juga:  Berdampak ke Ekonomi Bali, Wagub Cok Ace Apresiasi PICA Fest 2023

Angkutan udara juga mempunyai kontribusi besar terhadap ekonomi Bali. Sebab, dari angkutan udaralah wisatawan dapat keluar-masuk Bali.

Tercatat, kedatangan internasional pertumbuhannya cukup bagus, namun kedatangan domestiknya tidak sebagus triwulan I 2018 (yoy). Dari 13 lapangan usaha, hanya 5 yang tumbuh positif yaitu jasa keuangan dan asuransi tumbuh tertinggi 4,15 persen, industri pengolahan tumbuh 2,58 persen, informasi dan komunikasi tumbuh 1,28 persen, sektor jasa kesehatna dan kegiatan sosial. “Padahal beberapa triwulan sebelumnya lapangan usaha jasa keuangan dan asuransi tercatat tumbuh melambat dan pada triwulan I 2019 (qtq) tercatat mengalami pertumbuhan tertinggi,” imbuhnya.

Baca juga:  IPM Bali Capai 74,30

Sedangkan secara yoy, 3 lapangan usaha mengalami pertumbuhan yaitu industri pengolahan, administrasi pemerintahan, dan konstruksi. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *