Mobil City Tour Klungkung parkir di depan Monumen Puputan Klungkung. (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Kota Semarapura memiliki sejumlah objek dan daya tarik wisatawan. Guna memberdayakannya, lokasi-lokasi menarik tersebut dikemas Dinas Pariwisata dalam program City Tour. Tetapi, belakangan program ini jarang mau dimanfaatkan oleh wisatawan.

Padahal, setiap harinya mobil City Tour Semarapura selalu siap di depan Monumen Puputan Klungkung. Kota Semarapura memiliki sejumlah tempat menarik, seperti ikonnya Kertha Gosa, Monumen Puputan Klungkung, Museum Semarajaya, Pasar Umum Semarapura dan berbagai produk seninya. Potensi pariwisata ini, dikemas dengan cukup apik melalui program City Tour.

Ada juga tambahan sesuai dengan minat wisatawan, seperti ke Paksebali, Kamasan maupun Tihingan. Namun, wisatawan lebih memilih berlama-lama di Kertha Gosa maupun Monumen Puputan Klungkung. “Padahal, paket City Tour ini gratis. Mobilnya selalu siap di depan monumen,” kata Kepala Dinas Pariwisata Klungkung, Nengah Sukasta, belum lama ini.

Baca juga:  Tindak Lanjut Bedah Desa, Bupati Suwirta Gelontor Bantuan 

Dia mengaku masih memikirkan, bagaimana membuat tempat-tempat lain menjadi lebih menarik. Contohnya, ketika wisatawan datang ke Kertha Gosa, mereka juga mau sekalian melihat bagaimana isi Museum Semarajaya yang ada di sebelahnya.

Ini perlu dikomunikasikan lebih lanjut dengan tour guide rombongan wisatawan, agar wisatawan mau melihat objek dan daya tarik lain, selain Kertha Gosa dan Monumen Puputan Klungkung. “Kalau semua objek dijadikan satu paket City Tour, kesulitannya tidak semua wisatawan mau diarahkan sesuai dengan isi paket City Tour. Contohnya, jangankan ke Kamasan, mengunjungi Kertha Gosa, mau diajak ke Museum. Semarajaya saja, kadang sulit,” keluh Sukasta.

Baca juga:  Sepuluh Ribu Lebih Wisatawan Batal Berkunjung ke Labuan Bajo

Meski demikian, dia meluruskan bukan berarti objek lain tidak ada kunjungan wisatawan. Objek lain seperti di Kamasan, Paksebali, Tihingan dan lainnya juga kerap dikunjungi wisatawan. Tetapi, rombongannya biasanya ada yang langsung ke lokasi.

Ada juga yang perorangan datang langsung ke salah satu lokasi. “Kalau kunjungan ke setiap objek dan daya tarik wisata kita, pasti ada saja. Cuman, bagaimana agar semua terkunjungi dalam satu momen kedatangannya ke Klungkung, ini yang belum. Karena sulit kalau harus memaksa,” katanya.

Dinas Pariwisata saat ini sedang berupaya memecah persoalan ini, dengan berkomunikasi lebih lanjut bersama pihak tour guide. Konsepnya perlu dirumuskan lebih lanjut, karena program City Tour ini sebagai inovasi yang cukup baik dari sisi sistem pengembangan objek yang ada di Klungkung.

Baca juga:  Ditutup, "Money Changer" Tipu Wisatawan di Tanjung Benoa

Selain itu, Dinas Pariwisata terus menggencarkan promosi objek wisata dan menginformasikan segela potensi dan daya tarik wisata yang ada di dalamnya. Kini juga mulai bertumbuh objek-objek baru, sejalan dengan perkembangnya masyarakat di desa mengkemas wilayahnya sebagai desa wisata. “Selain merawat objek yang lama, kami juga harus memperhatikan objek wisata baru yang tumbuh dan berkembang, agar dapat menunjang pariwisata kita secara keseluruhan,” katanya. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *