Wagub Bali membuka secara resmi Rapimprov Kadin Bali, Kamis (28/3). (BP/istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali menyelenggarakan Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) 2019 Kadin Bali Kamis (28/3) di Inna Grand Bali Beach, Sanur. Dalam Rapimprov Kadin Bali tersebut hadir Wakil Gubernur Bali, perwakilan Kadin Pusat, dan sejumlah ketua asosiasi yang bernaung di bawah Kadin.

Ketua Panitia Rapimprov 2019 Kadin Bali Jero Gede Witama mengatakan, acara berjalan lancar dan banyak pihak yang mendukung. Dengan suksesnya acara tersebut, ia berharap lahir pengusaha Bali yang tangguh dan mampu mendorong perekonomian Bali.

Dengan demikian juga dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak. Ia berharap setiap tahun tumbuh pengusaha baru dan pengusaha sukses yang mampu mengangkat perekonomian Bali dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Bali.

Baca juga:  Tanpa Identitas, 35 Buruh Asal Jember Terjaring Razia Duktang di Nusa Penida

Ketua Umum Kadin Bali AA. Ngurah Alit Wiraputra, SH.,MH., dalam sambutannya menyampaikan, Kadin adalah induk organisasi yang memiliki peran sangat penting dalam membangun perekonomian Bali dan memberikan kontribusi yang besar pada PAD Bali. Sehingga ke depannya Kadin dan pemerintah harus bersinergi.

Terlepas dari itu, ia melihat di Bali, perekonomian Bali yang seharusnya bisa tumbuh di atas 7,5% sekarang hanya masih bertumbuh 6,3% – 6,5%, di atas nasional. Tahun ini dan tahun depan ekonomi Bali diharapkan bisa tumbuh 7%.

Ia menekankan Bali memiliki masalah yang perlu diselesaikan. Permasalahan di Bali memang permasalahan yang klasik, yaitu ada 11 isu strategis yang perlu dibahas untuk membangun perekonomian Bali.

Yang pertama perlu dibangun adalah infrastruktur karena masih belum memadai. Permasalahan pariwisaata yang belum merata di setiap wilayah di Bali juga menjadi momok.

Baca juga:  Wabup Badung Sebut Tak Mudah Wujudkan ''Quality Tourism''

Permasalahan klasik lain yaitu sampah, setiap waktu volumenya naik. Ke depan Bali juga mengalami krisis air bersih sehingga perlu dipikirkan upaya untuk mengatasinya.

Permasalahan Bali yang lain yaitu limbah, abrasi pantai, energi terbarukan, pemerataan investasi dan pembangunan, SDM wirausaha Bali, pelestarian adat dan budaya Bali, Bali trade and promotion Center.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan, kegiatan ini untuk mempererat hubungan silaturahmi antara pemerintah dan kadin serta kadin dengan anggotanya. Selain itu juga untuk menumbuhkembangkan jiwa bisnis dan sosial serta mempromosikan Bali aman untuk berinvestasi.

Kegiatan ini merupakan langkah maju bagi pengembangan organisasi dengan tema Sinergitas Kadin Bali dengan Pemerintah Provinsi Bali untuk mewujudkan Bali yang berintegritas, yang bermakna mensinergikan program kerja, sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak.

Baca juga:  Dewan Berharap AMDK Jadi Pendongkrak PAD

Kadin diharapkan mampu meningkatkan iklim usaha yang baik serta mengedepankan kepentingan pembangunan daerah. Untuk mewujudkan Bali Era Baru seperti dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, penyelenggaraan pembangunan harus diikuti engan paradigma yang meliputi berbagai aspek.

Diantaranya, pembangunan secara holistik, membangun seluruh wilayah Bali secara terpola, terencana, terarah dan terintegrasi dan memastikan keseimbangan pemerataan dan keadilan pembangunan antar wilayah kabupaten/kota se-Bali. Pembangunan juga harus berbasis perencanaan yang bersifat sinergis, berbasis kepemimpinan cultural, dengan pendekatan satu kesatuan wilayah. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *