Nelayan saat menangkap ikan. Karangasem masih kekurangan produksi ikan air tawar. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Hasil produksi ikan di Kabupaten Karangasem sejuah ini masih cukup rendah. Dari konsumsi ikan sebaesar 380 ton per tahun, Karangasem baru mampu memproduksi 105.000 per tahun. Guna meningkatkan produksi ikan di Bumi Lahan, Dinas Perikanan Karangasem mendorong masyarakat untuk melakukan budidaya ikan air tawar.

Kadis Perikanan Karangasem, I Ketut Artama, Senin (11/3) mengungkapkan, di Kabupaten Karangasem sampai saat ini ada sebanyak 40 kelompok budidaya ikan. Sedangkan, kelompok tangkap ikan sebanyak 240 orang.

Kata dia, untuk produksi ikan di Karangasem, sejuah ini masih jauh di bawah dari jumlah konsumsi. Pasalnya, hasil produksi ikan di Karangasem baru mencapai 27.380 ton per tahunnya. Dimana ikan ini dihasilkan dari budidaya dan tangkapan di laut. Sedangkan kebutuhan konsumsi ikan mencapai 105 ribu ton per tahunnya. Jadi, produksi ikan I Kranagsem masih kurang sebesar 77.620 ton per tahunnya. “Jadi untuk produksi masih perlu ditingkatkan lagi kedepannya,”ujarnya.

Baca juga:  Vaksin AstraZeneca yang Dihentikan Penggunaannya Tidak Didistribusikan ke Bali

Artama menambahkan, untuk memenuhi konsumsi ikan selama ini, warga terpaksa beralih ke daging, tahun dan tempe dan telor. Kata dia, untuk kesehatan sejatinya lebih bangun mengkonsumsi ikan daripada mengkonsumsi danging. Guna meningkatkan konsumsi ikan air tawar ini, pihaknya mendorong masyarakat agar mau melakukan budidaya ikan ini. Hanya saja, untuk mengajak warga agar mau membudidaya ikan ini harus dilakukan secara bersama-sama. Mengingat selama ini, masyarakat lebih memilih terjun di hal yang lebih ekonomis diantaranya berkecimpung di sector jasa, pariwisata dan yang lainnya.

Baca juga:  Pandemi COVID-19, Permintaan Sumbangan Sukarela Komite Sekolah Dosman Tuai Keluhan Orangtua Siswa

“Potensi untuk mengembangkan budidaya ikan ini masih cukup tinggi. Masih banyak wilayah yang layak untuk melakukan budidaya ikan ini. Selama in warga yang banyak melakukan budidaya ikan ini ada di Selat dan Sidemen. Jadi wilayah yang lainnya bisa ikut mengembangkan budidaya ikan air tawar ini. Air yang mengalir jangan dibiarkan terbuang begitu saja. Air harus bisa dimanfaatkan untuk melkaukan budidaya ikan ini. Kita akan melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait budidaya ini, sehingga kedeannya lebih banyak lagi warga yang melakukan budidaya ikan air tawar,”jelas Artama. (Eka prananda/Balipost)

Baca juga:  Penularan COVID-19 Meningkat, BOR di Bali Tertinggi

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *