AMLAPURA, BALIPOST.com – Serangkaian pelaksanaan upacara besar Karya Agung Panca Wali Krama di Pura Besakih, Ida Bhatara bakal melasti ke Pantai Watu Klotok, Klungkung, Sabtu (2/3). Sebelum upacara melasti, pada Jumat (1/3) telah dilaksanakan upacara nedunang pralingga Ida Bhatara di Pura Penataran Agung Besakih.

Upacara nenduang Ida Bhatara dipuput pemangku di masing-masing pengemong. Ketua Panitia Karya, Jro Mangku Widiartha, mengatakan, pada upacara ini, semua pralingga Ida Bhatara yang ada di pura Besakih diturunkan.

Ia mengutarakan semua pralingga Ida Bhatara semuanya ditempatkan di Pura Penataran Agung. Dan pralingga berjejer sesuai dengan yang sudah diurut. “Nedunang pralingga diawalli nedunang Ida Bhatara Linggsir di Pura Penataran Agung. Tujuan dari nedunang Ida Bhatara ini sebagai simbol bahwa Ida Bhatara kabeh sudah turun atau berkumpul di pesamuan. Itu juga bisa diartikan ada sebuah pertemuan untuk kelanjutan prosesi masucian ke Segara Klotok,” ujarnya.

Baca juga:  Melukat di Padanggalak, Ibu dan Anak Tewas Terseret Arus

Widiartha menjelaskan, jika persiapan untuk upacara melasti sudah matang. Sebelum pralingga Ida Bhatara memargi, lebih dulu dilakukan upacara persembahyangan bersama. Rencananya Ida Bhatara memargi melasti pukul 10.00 Wita. “Ida Bhatara yang paling pertama memargi adalah Ida Bhatara Catur Lawa yang merupakan linggih Ida Bhatara Ratu Bagus Pande, Ratu Pasek, Ratu Bagus Penyarikan dan Ratu Dukuh Segening. Setelah itu diikuti oleh pralingga Ida Bhatara yang lainnya yang urutannya sudah disesuaikan,” jelasnya.

Nanti, saat Ida Bhatara memargi akan diiring dengan tetanguran tabor, umbul-umbul/lelontek, mamas, bandrangan, payung pagut, dwaja dan pasepan.

Sementara itu, Sekretaris Karya Aji Mangku Putu menambahkan, dalam upacara melasti bakal diikuti oleh karma di desa adat Besakih dan 13 Desa Adat Pragunung atau desa penyangga. Jelas Mangku Putu, krama yang mundut dilakukan secara bergiliran sesuai jadwal yang diperoleh masing-masing pedarman.

Baca juga:  Harga Ikan Murah, Sebagian Besar Nelayan Ujung Pesisi Pilih Tak Melaut

Artinya, sekarang krama yang mundut Ida Bhatara sampai ke Pura Penataran Klungkung, dan besoknya mereka tidak lagi mundut ida bharata dan di ganti dengan krama yang mendapatkan giliran mundut ida bharata di hari kedua. Dan seterusnya seperti itu sampai hari ketiga,”katanya.

Menurut, Mangku Putu, setibanya di Pantai Watu Klotok, Ida Bhatara katuran banten pasucian dan ayaban. Setelah itu, pralingga Ida Bhatara dilanjutkan memargi (berjalan) menuju Pura Penataran Agung Klungkung.

Dan para pemundut makemit di Pura Penataran Agung Klungkung. Kata dia, setelah itu pada Minggu (3/3) sekitar pukul 05.00 Wita, Ida Bhatara kembali memargi menuju Pure Puseh Toh Jiwa. Di sana Ida Bhatara masandekan dengan katuran upakara ayaban dan rayunan.

Baca juga:  Perbukitan di Nusa Penida Terbakar, Puluhan Wisatawan Sempat Terjebak

Sekitar pukul 11.00 Wita, Ida Bhatara menuju ke Pura Puseh Tebola Sidemen. Dijelaskan setelah di sana, Ida Bhatara mekolem dan katuran ayaban dan rayunan.

Setelah Ida  hatara mekolem, para pemundut makemit di Pura Puseh Tebola. Dan pada Senin (4/3) sekitar pukul 05.00 Wita, Ida Bhatara kembali memargi menuju Pura Agung Besakih melalui jalur Toya Sah lewat Lawangan Agung dan mesandekan di Pura Pesimpangan.

Setelah mesandekan, sekitar pukul 11.00 Wita, Ida Bhatara menuju Pura Besakih. “Setelah itu Ida Bhatara katuran pemendak agung di ambal-ambal. Setelah itu, Ida Bhatara menuju ke pesamuhan Agung Pura Besakih,” ujarnya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *