SEMARAPURA, BALIPOST. com – Warga Banjar Sema Agung, Desa Tusan, Kecamatan Banjarangkan, seketika dibuat panik. Pemicunya, adalah angin kencang disertai intensitas hujan lebat tiba-tiba menerjang wilayah tersebut, Jumat (15/2) malam.

Kepanikan warga semakin memuncak, kala angin puting beliung tersebut mampu merobohkan bale piasan dan sejumlah palinggih. Belasan rumah di sekitarnya juga rusak.

Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, Putu Widiada, mengatakan angin puting beliung menerjang wilayah tersebut sekitar pukul 20.00 wita. Seketika sejumlah warga segera melaporkan kejadian itu, berikut dampaknya kepada BPBD Klungkung.

Tim TRC BPBD Klungkung bergegas melakukan gerak cepat dalam penanganan di lapangan. Hasil kaji cepat berdasarkan laporan masyarakat, di dapat rincian kerusakan di Banjar Sema Agung dan Banjar Belimbing. “Korban jiwa tidak ada. Hanya saja banyak bangunan rusak berat,” kata Putu Widiada.

Baca juga:  Gubernur Koster Luncurkan Baga Utsaha Padruwen Desa Adat

Khusus di Banjar Sema Agung, Putu Widiada menjelaskan dampak yang ditimbulkan, banyak bangunan alami rusak berat, antara lain sebuah bale piasan di Pura Melanting, palinggih penunggun karang milik warga Dewa Gede Bambang roboh, demikian juga atap rumahnya juga rontok. Lain lagi di rumah Dewa Ayu Armini, Palinggih Dewi di rumahnya juga ambruk.

Demikian juga di rumah Dewa Wudana, sebuah piasan, panggungan dan Palinggih Segara di Merajan Agung juga ambruk rata dengan tanah. Sementara dampak di tempat lain, seperti di Pura Dalem Tampuagan, sebuah bale piasan ambruk rusak berat. Bahkan, tembok penyengker juga jebol sekitar 15 meter.

Belasan rumah lainnya juga rusak setelah diterjang angin puting beliung tersebut. Rata-rata kerusakan terjadi pada bagian atap rumah hingga merajannya, dimana gentengnya banyak rontok disapu angin puting beliung itu.

Baca juga:  Hati-hati Peredaran Flakka di Bali, Begini Ciri Penggunanya

Ada juga hingga rangka atapnya jebol. BPBD Klungkung mencatat, kerusakan seperti itu terjadi di rumah Dewa Putu Sayang Adiyasa, Dewa Ketut Sibang, Dewa Nyoman Sudiana, Sang Nyoman Kurung, Sang Putu Sarna, I Wayan Suasta, I Made Darma, I Nyoman Buda, I Made Mara, I Nyoman Darta, Sang Putu Ardika dan Sang Putu Suma Nadi.

Putu Widiada menambahkan, dampak kerusakan juga terjadi di Banjar Blimbing. Salah satunya, dari hasil pendataan tersebut, kerusakan terjadi di rumah I Wayan Senopati. Garase rumahnya ambruk, hingga menimpa dua unit mobilnya, CRV dan Pick Up APV. “Pasca kejadian ini, kami tetap menghimbau masyarakat sekitar agar tetap meningkatkan kewaspadaan. Melihat banyaknya dampak kerusakan, kami belum bisa pastikan total kerugiannya,” kata Widiada.

Baca juga:  Komang Harik Berupaya Rebut Tiket PON di Jakarta

Salah satu korban, Dewa Gede Bambang, mengaku saat kejadian memang suasana cukup mencekam. Angin bertiup kencang dari selatan ke utara, kemudian seperti berputar-putar di sekitarnya.

Saat itu dia mengaku amat khawatir dan melihat genteng-genteng rumah di sekitarnya berterbangan. “Melihat situasi begitu, saya hanya pegangan di pohon belimbing,” kata warga yang palinggih penunggun karang dan atapnya rumahnya rontok ini.

Peristiwa ini sudah disampaikan kepada Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta. Setelah data para korban valid, pemerintah daerah akan segera mengambil sikap untuk membantu para korban yang terkena dampak bencana alam angin puting beliung. Warga diminta tetap tenang dan tingkatkan kewaspadaan. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *