SINGARAJA, BALIPOST.com – Warga Lingkungan Penataran, Kelurahan Kendran, Singaraja heboh menyusul kebakaran di wilayah mereka, Senin (4/2). Peristiwa terjadi sekitar pukul 13.10 Wita.

Akibat kebakaran itu, tiga pelinggih dan dua bale; bale gong dan bale piasan, ludes dilalap jago merah. Yang tersisa hanya puing-puing.

Saksi di lokasi kejadian Jro Padma Laksmi (63) menceritakan, sebelum kejadian dirinya beristirahat di dalam rumah yang tidak jauh dari lokasi kebakaran. Tiba-tiba, saksi mendengar teriakan “kebakaran” dari tetangga di luar pagar rumah.

Ia keluar rumah sembari mendekati teriakan tetangganya itu. Dikira lokasi kebakaran di luar pekarangan rumahnya, tetapi saksi terkejut saat menemukan Sanggah Merajan Jajaran Kemiri di sebelah selatan rumahnya sudah dilalap api.

Baca juga:  PPDN Masuk dari Bandara Ngurah Rai Terkonfirmasi COVID-19 Meningkat, Syarat Rapid Test Dihentikan

Saat itu, api membakar bagian atap ketiga pelinggih, bale gong, dan bale piasan yang terbuat dari ijuk dan genteng. Tidak berselang lama, petugas Dinas Pemadam Kebakar (Damkar) Buleleng tiba di lokasi kejadian. “Saya kira kebakaran di tempat lain, setelah saya lihat api sudah di atas atapmerajan. Pemadam sudah di loaksi untuk berusaha memadamkan api,” katanya.

Kapolsek Kota Singaraja Kompol A.A. Wiranata Kusuma di lokasi kejadian mengatakan, penyebab kebakaran masih diselidiki. Setelah libur Imlek, ia akan mendatangkan petugas Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Bali.

Baca juga:  Kaget Dengar Kabar Suami Ditangkap, Wajah Istri Mudana Masih Pucat

Menunggu penyelidikan oleh labfor, ia meminta warga krama di merajan bersangkutan dan siapapun agar tidak memasuki areal TKP. Terkait hasil penyelidikan sementara, Kompol Wiranata menyebut, sebelum kejadian ada warga yang menggelar persembahyangan bertepatan Tilem.

Pertama kali persembahyangan digelar di Merajan Baingin Sakti. Setelah itu, warga melanjutkan bersembahyang ke Sanggah Merajan Jajaran Kemiri yang berhimpitan di sebelah barat. “Keterangan awal, ada persembahyangan d TKP dan semua api dupa, termasuk api untuk membakar sampah kering di areal merajan sudah dipadamkan. Kami akan datangkan Labfor untuk memastikan peyebab kebakaran,” katanya.

Baca juga:  Solar Bersubsidi Langka, Antrean Kendaraan Mengular

Sementara itu, Kepala Dinas Damkar Buleleng Gede Sugiartha Widiada didampingi Kepala Bidang (kabid) Pemberdayaan Masyarakat dan Sarana Prasarana Damkar Pasek Sujendra mengatakan, api dipadamkan setelah 3 unit mobil pemadam diterjunkan ke lokasi kejadian. Saat pemadaman, api sudah membakar tiga pelinggih, bale gong, serta bale piasan.

Untungnya api tidak sampai merembet ke bangunan lain di sebelah selatan, barat dan di utara lokasi kejadian ada pemukiman padat penduduk. “Saat kami datangi TKP bangunan merajan sudah terbakar. Mencegah api tidak merembet ke bangunan di sekitarnya, kami lokalisir api dengan menghabiskan 4 tangki air,” kata Sujendera. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *