Petugas menangani bencana yang terjadi di Gianyar. (BP/istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Memasuki awal 2019 ini sudah terjadi puluhan bencana alam di Kabupaten Gianyar. Bencana yang meliputi tanah longsor, pohon tumbang dan banjir ini pun terjadi hampir di seluruh kawasan seni ini.

Berdasarkan data rekapitulasi BPBD Gianyar, hingga 22 Januari, sudah terjadi 50 titik bencana alam. Seperti tanah longsor terjadi di 5 titik, terdiri dari 3 titik di Kecamatan Payangan, 1 di Kecamatan Tampaksiring dan 1 di Kecamatan Gianyar. Bencana banjir tercatat ada 10 titik, terdiri dari 1 titik pohon tumbang di Kecamatan Ubud, 4 titik di Kecamatan Sukawati dan 5 di Kecamatan Blahbatuh.

Bencana yang paling banyak ialah pohon tumbang, yang totalnya terjadi 34 titik. Meliputi 1 di Kecamatan Tegallalang, 2 di kecamatan Ubud, 2 di kecamatan Sukawati, 13 titik di Kecamatan Gianyar dan 16 titik di kecamatan Blahbatuh.

Baca juga:  Atasi Banjir di Badung, Ini Program yang Dicanangkan

Dari semua bencana itu ditambah 1 bencana lain-lain yakni korban tersetrum. “Ini paling banyak saat Gianyar diterpa hujan disertai angin kencang beberapa waktu lalu,” kata Kepala BPBD Gianyar A.A. Gde Oka Digjaya, Rabu (23/1).

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gianyar mengungkapkan bahwa sejatinya kerawanan bencana di Gianyar masuk kategori sedang. Namun dengan jumlah ratusan bencana dalam setahun itu, masyarakat diminta lebih waspada. “Saya kira, kalau kita semua tanggap, menghadapi bencana itu tidak terlalu sulit. Tapi untuk skala besar tentu tidak bisa diprediksi, minimal ada antisipasi,” ujarnya,

Antisipasi yang dimaksud yakni menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan pemangkasan pohon. Apalagi tahun 2019 ini pihaknya kembali memperoleh anggaran pemangkasan pohon rawan tumbang sebesar Rp 80 Juta lebih. “Penanganan pohon rawan tumbang ini lebih efektif mencegah bencana,” katanya.

Baca juga:  Berbagai Produk Unik di Spice Bazaar

Sementara itu berdasarkan rekapitulasi data kejadian bencana alam yang diterima BPBD Gianyar sepanjang 2018 terjadi 246 bencana. Dari jumlah itu paling banyak laporan pohon tumbang 113 kali kejadian, sementara bencana tanah longsor sebanyak 70 kejadian, diikuti bencana banjir sebanyak 48 titik, termasuk bencana lain-lain tercatat 13 bencana semisal evakuasi korban, keracunan dan kecelakaan.

Ratusan kali bencana ini terjadi hampir di seluruh kecamatan. Seperti untuk bencana tanah longsor paling banyak terjadi di kawasan utara, yakni Kecamatan Payangan 12 kali tanah longsor, Tegallalang 17 kali tanah longsor, dan Tampaksiring sebanyak 15 kali kejadian tanah longsor. Sementara kejadian pohon tumbang paling tinggi terjadi di Kota Gianyar, mencapai 23 kejadian. Sedangkan luapan banjir, dominan terjadi di kecamatan Sukawati sebanyak 17 titik dan Blahbatuh sebanyak 15 titik.

Baca juga:  Era Baru Pariwisata Bali, Ini yang Dikedepankan

Diketahui, selain bencana tanah longsor, banjir dan pohon tumbang sepanjang tahun 2018 ini BPBD Gianyar juga menangani bencana lain. Semisal, kejadian terowongan jembatan tersumbat, evakuasi korban jatuh, tenggelam, bunuh diri sebanyak 10 kejadian, keracunan siswa, dan kecelakaan. Sedangkan dampak gempa bumi menimbulkan korban luka berat 3 orang, kerusakan bangunan pemukiman 124 unit, dan kerusakan bangunan fasilitas umum sebanyak 81 unit. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *