Korban tenggelam ketika ditangani di Puskesmas Yehkuning. (BP/kmb)

NEGARA, BALIPOST.com – Belakangan ini terjadi gelombang tinggi di perairan Kabupaten Jembrana. BMKG juga sudah mengeluarkan himbauan agar menghindari mandi di pantai. Namun tampaknya himbauan itu tidak menyurutkan niat anak-anak salah satu panti asuhan di Kota Negara untuk mandi di pantai.

Ternyata gelonbang tinggi pantai Air Kuning Kecamatan Jembrana memakan korban, Senin (31/12) sore. Anak-anak panti tersebut  bermaksud menikmati libur akhir tahun dengan mandi di pantai. Sekira pukul 16.00 Wita korban bersama temannya korban  mandi di pantai.
Tiba-tiba korban terseret oleh arus kemudian teman korban Yustus sempat menolong korban namun tidak berhasil dan yang bersangkutan ikut terseret arus.  Dua anak panti itu tenggelam.

Baca juga:  Digulung Ombak di Double Six, Lansia Ditemukan Meninggal

Dengan dibantu seorang nelayan Air Kuning, korban Yustus Okta Cris Tri Yoga (17) dan Louis Fernando (13) korban tenggelam di pantai Air Kuning Kabupaten Jembrana berhasil ditemukan dan dilarikan ke Puskesmas Yehkuning. Mereka ditemukan dengan rentan waktu yang berbeda. Mispandi nelayan Air Kuning mengaku menemukan korban dengan posisi tertelungkup sekitar 7 meter dari bibir pantai saat hendak mengangkat jaring.

Lantaran ragu dengan kondisi korban, dia bersama nelayan lainnya kemudian segera melarikan korban ke puskesmas Yehkuning agar mendapat perawatan tim medis.
Meskipun sudah mendapatkan perawatan tim medis puskesmas Air Kuning, namun nyawa Louis Fernando tidak bisa diselamatkan.

Baca juga:  Percobaan Pemerkosaan Wanita Asal Cina, Nelayan Ditangkap

Kesedihan rekan dan keluarga Louis Fernando yang tinggal di panti asuhan di Kelurahan Dauh Waru Jembrana pecah begitu mengetahui kalau korban tidak tertolong. Sedangkan temannya Yustus Okta Cris Tri Yoga berhasil selamat namun masih mendapat perawatan tim medis di Puskesmas Desa Air Kuning Jembrana.

Berdasarkan pemeriksaan luar yang dilakukan oleh Dokter Hanifa Rosyadi Risqi pada tubuh korban tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan dan luka lebam, namun hanya ditemukan pada hidung dan mulut korban mengelurkan cairan.

Kapolsek Kota Negara Kompol I Ketut Maret mengatakan kedua korban Senin sore hendak mandi di pantai Air Kuning bersama tujuh orang rekannya yang sama-sama tinggal di panti asuhan. Namun mereka tenggelam dan terseret arus. Salah seorang meninggal dunia.
Ketut Maret menghimbau kepada warga yang akan berlibur di pinggir pantai agar waspada terkait gelombang tinggi yang belakangan kerap terjadi.

Baca juga:  RS di Surabaya Siaga, Semua Ambulance Dikerahkan Evakuasi Korban Bom

“Kami dari kepolisian menghimbau kepada warga yang tinggal dipesisir agar mematuhi ketentuan yang sudah disampaikan BMKG mengingat belakangan cuaca hujan dan gelombang sangat tinggi,” jelasnya.

Atas musibah ini pihak keluarga korban mengaku iklas dan akan segera melakukan prosesi penguburan jenasah korban. (kmb/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *