Ilustrasi. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Seorang psikoterapi bernama Tina B. Tessina mengatakan, bahwa salah satu pemicu besar terjadinya pertengkaran di suatu hubungan adalah masalah keuangan. Faktor utamanya tiada lain karena kurangnya keterbukaan serta komunikasi.

Dengan tertutupnya salah satu pasangan,
kemungkinan uang pun dibelanjakan hingga melebihi anggaran. Hal tersebut akhirnya menimbulkan kesenjangan serta konflik dalam rumah tangga.

Untuk itu, sesegera mungkin, kamu wajib mengantisipasi sebelum terjadi pertengkaran. Menurut, Swara Tunaiku, ini caranya dengan memahami tanda-tanda berikut ini.

1. Merahasiakan Penggunaan Uang

Ketika ada yang merahasiakan penggunaan uang, maka bisa menimbulkan kecurigaan salah satunya. Acapkali, pertengkaran dalam sebuah hubungan memang dipicu oleh masalah
keuangan yang berujung pengkhianatan.

Misal salah satunya boros. Untuk menghindari konflik, ia pun merahasiakan pemakaian uangnya. Padahal tidak boleh begitu.

2. Tidak Terbuka Soal Utang

Selain bisa menjadi solusi, rupanya utang juga bisa menimbulkan masalah baru. Terlebih lagi jika salah satunya tergerak untuk menyembunyikannya.

Hampir bisa dipastikan, jika utang terbongkar, bukan tidak mungkin akan terjadi kesenjangan dalam hubungan rumah tangga. Bahkan bisa juga memicu terjadinya perceraian.

Baca juga:  Ini, Seluk Beluk Pinjaman KTA dan Manfaatnya

3. Penggunaan Kartu Kredit yang Tidak Terkendali

Kemudahan dalam menggunakan kartu kredit acapkali berubah jadi candu. Hasilnya, kebutuhan primer pun dikesampingkan.

Jika kamu memiliki pasangan seperti ini, ajaklah untuk berkomunikasi secara terbuka. Bujuk agar pasanganmu mau menerima kondisi pasangan serta
siap bekerja lebih keras biar pikiran untuk boros jadi teralihkan.

4. Pasangan Sendiri Tidak Paham dengan Anggaran

Pertengkaran yang terjadi mungkin saja disebabkan karena pasanganmu kurang pemahaman terkait anggaran. Akibatnya, pengeluaran pun tidak terkontrol dengan baik dan berpotensi habis sebelum gajian tiba.

Oleh karena itu, sebaiknya kamu ajak pasangan untuk berdiskusi perihal
anggaran agar nantinya gaji bisa diprioritaskan untuk memenuhi beberapa biaya.

5. Tidak Membayar Tagihan Tepat Waktu

Mungkin kamu pernah melihat tumpukan kertas tagihan biaya yang ada pada pasanganmu. Ketika melewati batas waktu, secara otomatis terkena denda.

Sebelum bertengkar yang tidak ada untungnya, telusuri dulu alasan kenapa sampai pasangan tidak segera bayar tagihan. Setelah itu, bagilah tugas agar bisa melunasi biaya rumah tangga secara adil.

Baca juga:  Tidak Cukup Idealisme, Politik Butuh Modal Ekonomi

6. Tidak Punya Tabungan dan Investasi

Pasangan yang memiliki sifat boros mungkin bisa jadi sumber masalah. Terlebih lagi ketika ditambah dengan adanya lilitan utang.

Dalam kondisi keuangan yang kritis, tentu amat dibutuhkan simpanan untuk menutupi lubang tersebut. Tanpa adanya tabungan serta investasi, rasanya bakal sulit untuk mencapai kehidupan rumah tangga yang sejahtera.

7. Tidak Pandai dalam Mengelola Cicilan

Dalam perjalanan bahtera rumah tangga, mungkin kamu akan sering menghadapi kebutuhan mendesak dan tidak bisa menghindar darinya. Ketika pasangan ternyata tidak bisa tertib dalam mengelola cicilan, tentu bisa menyebabkan pertengkaran.

Sebelum hal itu terjadi, katakan, bahwa soal cicilan itu merupakan kewajiban dan harus diprioritaskan.

8. Pinjam Uang di Banyak Tempat

Ada sebagian orang yang sudah terbiasa utang. Padahal, utang bukanlah solusi terbaik untuk memecahkan segala persoalan terkait keuangan.

Baca juga:  PPATK Terima 50.000 Laporan Transaksi Mencurigakan

Terlebih lagi ketika utang di banyak tempat
dan kesulitan dalam melunasinya. Nanti bisa-bisa dianggap sebagai orang yang tidak bertanggung jawab.

9. Berlebihan dalam Mengatur Keuangan

Tanda ini muncul dikarenakan pasangan merasa bertanggung jawab penuh terhadap keuangan dalam rumah tangga. Tapi, terlalu ketat dan berlebihan juga tidak bagus.

Ketika kamu mau mengakses sebagian uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari jadi sulit.

10. Mengalihkan Topik Pembicaraan tentang Uang

Ketika terlibat dalam pembicaraan, kamu wajib mendeteksi hal ini. Soal keuangan seharusnya tidak bisa mengintimidasi hubungan.

Justru setiap permasalahan yang ada harus dibicarakan baik-baik. Sikap jujur dan saling terbuka memang menjadi tantangan tersendiri. Tapi bisa berdampak positif ketika sudah menjadi kebiasaan.

Kesepuluh tanda tersebut muncul hanya dalam momen tertentu. Misalnya saat terjadi pembicaraan terkait keuangan.

Agar berhasil mendeteksinya, kamu juga perlu banyak belajar tentang psikologi manusia yang ditampakkan lewat gerak anggota tubuh. Hanya dengan saling memahami, persoalan sesulit apa pun bisa dilewati dengan mulus. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *