SINGARAJA, BALIPOST.com – Perencanaan keuangan merupakan proses mencapai hidup seseorang melalui manajemen keuangan secara terintegrasi dan terencana. Oleh karenanya perencanaan keuangan sangat diperlukan untuk menentukan masa depan.

Financial Health Check Up and Pension Fund Preparation, Agus Hely Setyono, pada saat ramah tamah dengan Kepala OJK Regional 8 Bali Nusra di Desa Munduk, Singaraja mengatakan, aturan keuangan memang tidak ada baku. Namun, menentukan perencanaan keuangan bisa sebagai persiapan di masa depan, termasuk pensiun dan mengecek kesehatan keuangan selama ini. “Kapan mulai melakukan perencanaan jawabannya adalah sekarang dan jangan menunda-nunda lagi,” katanya Senin (17/12).

Baca juga:  Lelang Barang Rampasan Terpidana Korupsi, KPK Kumpulkan Uang Rp3,4 Miliar

Ia menjelaskan, dalam menentukan perencanaan keuangan berdasarkan piramida keuangan. Piramida keuangan terbagi atas perlindungan kekayaan yang terdiri atas income berkelanjutan, proteksi dana pendidikan.

Harus juga menyediakan dana darurat (dana yang harus ada setiap waktu apabila terjadi risiko, misal kehilangan pekerjaan, sakit dan lainnya). “Dana darurat ini 3-6 bulan dari income,” ujarnya.

Selanjutnya proses pengumpulan kekayaan bisa dengan saham, reksadana dan deposito. Pada piramida paling atas adalah pengembangan kekayaan.

Baca juga:  Perampok Berpistol Todong Karyawan SPBU

Pengembangan kekayaan ini bisa dengan bermain bitcoin, index dan forex. “Sebelum melakukan pengembangan kekayaan dan pengumpulan kekayaan, fondasi perlindungan kekayaan harus kuat,” jelasnya.

Setelah perencanaan keuangan, kata dia, masyarakat bisa melakukan manajemen keuangan terintegrasi dan terencana. Yaitu cash flow management perencanaan pajak, perencanaan pengelolaan risiko dan asuransi, perencanaan investasi, perencanaan pensiun hari tua, perencanaan transfer kekayaan hibah atau warisan. “Tidak kalah penting melakukan cek kesehatan keuangan dengan membuat neraca atau catatan kekayaan pribadi dan kita lihat arus kas serta seberapa kesehatan keuangan kita,” ujarnya.

Baca juga:  Atlet Pelatda Bali Dapat Dana Insentif Tiap Bulan

Dengan mengetahui neraca pribadi, masyarakat bisa menentukan sikap keuangan ke depannya. Jika tidak sehat, ada dua hal yang bisa dilakukan yaitu, mengurangi pengeluaran yang tidak perlu atau bisa mencari second income.

Terakhir yang perlu dipikirkan dalam pengelolaan keuangan adalah menghitung dana pensiun. “Setelah pensiun kita perlu makan dan minum dan biaya kesehatan akan lebih besar. Di sinilah pentingnya perencanaan keuangan sejak dini sehingga bisa kuat di saat pensiun,” paparnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *