Sebuah bale gong di Pura Subak Abian Ketapang, Banjar Pengalon, Desa Pakraman Angantelu, Manggis roboh akibat di guncang gempa, Kamis (6/12). (BP/nan)

 

AMLAPURA, BALIPOST.com – Akibat guncangan gempa berkekutan 5,7 SR yang bersumber di Mataram, Lombok, Kamis (6/12) mengakibatkan sebuah Bale Gong di Pura Subak Abian Ketapang, Banjar Pengalon, Desa Pakraman Angantelu, Manggis roboh. Selain merobohkan bale gong, gempa tersebut juga merobohkan tembok penyengker di SDN 3 Antiga Kelod.

Perbekel Antiga Kelod, I Ketut Dresta mengatakan, jika gempa tersebut merobohkan bangunan bale gong di pura subak Abian Ketapang, hingga hancur.

Kata dia, padahal bangunan tersebut baru selesai di bangun sekitar enam bulan yang lalu. “Selain bale gong yang roboh, saya juga mendapatkan laporan dari salah seorang guru jika tembok penyengker sekolah di SDN 3 Antiga Kelod juga roboh akibat gempa ini. Jadi kerugian akibat gempa yang menghancurkan bale gong ini mencapai Rp 90 juta,” ungkapnya.

Baca juga:  PKB 2017 Dilepas di Monumen Perjuangan, Dibuka di Art Center Denpasar

Sementara itu, Bendahara Pura Subak Abian Ketapang, Ketut Sukia, menjelaskan, jika pura subak Abian Ketapang ini di empon oleh 55 Kepala Keluarga (KK).

Kata dia, sampai saat ini pihaknya belum melakukan pembersihan terhadap puing-pungi bangunan yang roboh dan masih dibiarkan berserakan seperti itu. “Senin depan kami baru akan ada paruman warga yang mengempon pura subak ini. Saat paruman itulah akan kita bahas apa yang harus dilakukan selanjutnya,” ungkapnya.

Baca juga:  Masuk Daerah Rawan, BNPB Gelar Simulasi Gempabumi dan Tsunami di Tanjung Benoa

Sementara itu, salah seorang guru di SDN 3 Antiga Kelod, I Komang Sugianta menjelaskan, tembok penyengker roboh sekitar pukul 09.00 Wita. Kala itu, siswa pas istirahat usai mengikuti ulangan. Dan pasa kejadian itu, kebetulan siswa tidak ada bermain di dekat tembok yang roboh. “Kalau hari-hari biasa tidakadanya ulangan, banyak siswa yang bermain-main di dekat tembok. Seperti bermain sepak bola dan lari-larian. Tapi, tadi pas masih ulangan tidak ada siswa yang bermain disana. Dimana Panjang tembok yang roboh mencapai 25 meter,” katanya.

Baca juga:  Indonesia Komit Bangun Resiliensi Berkelanjutan

Sementara Kalak BPBD Karangasem Ida Bagus Arimbawa menjelaskan, jika pihaknya sudah menerima laporan ada sejumlah kerusakan yang dialami akibat guncangan gempa berkuatan 5,7 SR tersebut.

“Sejauh ini kita baru menerima laporan adanya kerusakan di Pura Subak Abian Ketapang dan sejumlah tembok dapur milik warga yang retak-retak. Semoga saja tidak ada lagi kerusakan yang lebih besar akibat gempa ini,” ujar Arimbawa. (eka prananda/balipost)

 

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *