SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pohon kelapa menghantam rumah Nyoman Sudarta (32), warga Banjar Tengah, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Jumat (16/11). Bagian atap hingga tembok rumahnya langsung hancur. Beruntung, pemilik rumah bisa selamat dari peristiwa tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Putu Widiada, mengatakan petugas BPBD Klungkung bergegas menuju TKP, setelah mendengar laporan yang masuk melalui call center, sekitar pukul 06.30 wita. Sebelumnya memang sempat terjadi hujan lebat disertai angin kencang. Enam personil TRC BPBD Klungkung diterjunkan untuk melakukan penanganan.

Baca juga:  Jaga Stabilitas Harga, Pemerintah Beri Subsidi Angkut

Dengan mengerahkan satu mobil rescue dan tiga unit gergaji mesin, situasi di lapangan dapat tertangani. Melihat kerusakan rumah Sudarta cukup parah, BPBD Klungkung segera melakukan verifikasi agar segera dapat dibantu.

Selanjutnya akan dibuatkan proposal kepada bupati atau gubernur bersama korban bencana alam lainnya, agar dapat dibantu. Mengingat enam anggota keluarga yang tinggal disana, rumahnya berada di atas tanah milik orang lain (penyakap). Sehingga tidak bisa dibantu bedah rumah maupun rehab rumah kalau mengacu persyaratan format.

Baca juga:  Gara-gara Ini, Jalur Tabanan-Gilimanuk Macet 

Bupati Klungkung Nyoman Suwirta sempat meninjau lokasi rumah Sudarta. Dia berjanji akan mengupayakan membantu proses rehab rumahnya.

Memasuki musim hujan, pepohonan di sekitar akses jalan umum, mulai membahayakan. BPBD Klungkung memperingatkan agar mewaspadai bencana pohon tumbang saat terjadi hujan lebat. Sebab, belakangan peristiwa ini sudah semakin sering terjadi.

Sebelumnya, pohon tumbang juga terjadi di Banjar Dinas Buayang, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan. Melihat situasi demikian, BPBD Klungkung menghimbau agar masyarakat selalu waspada.

Baca juga:  Puluhan Warga Diduga Mengalami Keracunan Makanan

Apalagi kalau sedang di jalan terhadap bahaya longsor dan pohon tumbang serta banjir bandang, akan selalu mengancam. “Kami himbau masyarakat untuk lebih berhati-hati. Kalau ada pohon yang dekat dengan rumah, agar bisa dipangkas dulu, untuk menghindari kerugian yang lebih besar,” katanya. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *