Foto alamarhum Dampati Ida Anak Agung Ayu Oka Pemecutan dipegang A.A.Ngurah Agung Wira Bima Wikrama. (BP/ara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Keluarga besar Puri Agung Denpasar (Satria) berduka. Permaisuri Raja Denpasar IX (Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan) Dampati Ida Anak Agung Ayu Oka Pemecutan, lebar pada 17 Oktober.

Ayu Oka lebar pada usia 74 tahun. Kini, pihak keluarga sedang menyiapkan pelaksanaan upacara palebon yang akan dilaksanakan pada Rabu (14/11). Putra pertama almarhum, Dr. A.A.Ngurah Agung Wira Bima Wikrama, ST.,M.Si., yang ditemui dikediamannya, Kamis (1/11) mengungkapkan, sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, ibundanya ini sempat dirawat di RS karena penyakit diabetes.

Setelah rawat inap selama tiga hari di RS, ibu lima anak, 10 cucu dan 1 cicit ini akhirnya lebar. Terkait dengan upacara palebonnya, akan mengambil tingkat upacara utama, yakni munggah patrang manca datu.

Baca juga:  Kunjungan Wisata Rafting di Karangasem Turun 50 Persen

Menggunakan sarana pamerereman (bade) tumpang sembilan dengan tinggi sekitar 18 meter. Juga dilengkapi dengan pembasmian dan lembu. “Karena beliau sudah madwijati kaprabon, maka tingkat upacara yang dilakukan harus yang utama,” ujar mantan anggota DPRD Denpasar ini.

Almarhum, selain meninggalkan suami, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan, juga lima putra-putrinya. Di antaranya Dr. A.A. Ngurah Agung Wira Bima Wikrama,ST., M.Si., A.A.Sagung Istri Ratih Isyana Dewi, S.Pi., A.A.Ngurah Agung Astikaningrat, S.Pi., A.A.Ngurah Mayun Wiraningrat, SE., dan A.A.Ngurah Alit Putra, SE.

Baca juga:  Libur Idualdha, Jumlah Penumpang di Pelabuhan Sanur Naik 50 Persen

Di mata anak-anaknya, almarhum dikenal cukup bijak dalam mendidik keluarganya. Terlebih, selama hidupnya, beliau merupakan seorang guru. “Cara mendidik anak-anaknya cukup baik. Tidak pernah keras,” kenang Wira Bima Wikrama.

Serangkaian upacara palebon ini, Wira Bima Wikrama mempermaklumkan kepada masyarakat Denpasar, karena beberapa ruas jalan akan mengalami gangguan. Bahkan, saat ini Jalan Kedondong telah ditutup, karena sedang ada pengerjaan parereman.

Rangkaian acara akan digelar mulai Sabtu (3/11), yakni masiram dan tarpana saji. Kemudian disusul pada Minggu (11/11) akan ada upacara nunas tirta, ngaskara pengajum, munggah upacara serta panebusan. Demikian pula pada saat palebon, pada Rabu (14/11), beberapa ruas jalan akan terganggu.

Baca juga:  Tiga Zona Merah Jadi Penyumbang Tambahan Kasus hingga Kematian Terbanyak

Bahkan, kawasan di depan Jaya Sabha Jalan Surapati juga akan terganggu. Karena parereman (bade) akan berada di lokasi itu. Layon almarhum munggah ke parereman bukan di depan puri sekarang, melainkan di depan Jaya Sabha. Karena lokasi itu merupakan pusat Puri Denpasar. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *