DENPASAR, BALIPOST.com – Tak hanya darat, pengamanan selama IMF-World Bank (WB) 2018 di perairan Bali. TNI Angkatan Laut (AL) mengerahkan 10 kapal perang dan bertugas menjaga keamanan perairan Bali. Pada Rabu (10/10), setelah beberapa hari nyandar di Pelabuhan Benoa, KRI I Gusti Ngurah Rai lego jangkar dan selanjutnya patroli di perairan Pulau Dewata ini.

Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Denpasar, Kolonel Laut (P) Henricus Prihantoko, mengatakan selama pengamanan IMF-WB dari tanggal 8-14 Oktober 2018 khususnya wilayah laut, pihaknya bekerja sama dengan instansi maritim yang ada di Bali, diantaranya Polsek Kawasan Laut Benoa, Polairud Polda Bali, Basarnas, KPLP dan Imigrasi. “Kita standby selama kegiatan IMF-World Bank ini. Membantu kelancaran dan keamanan kegiatan ini,” tegasnya.

Baca juga:  Pesawat Hercules Juga Angkut Warga Palu

Untuk jumlah alutsista, menurut Danlanal, dari TNI Angkatan Laut (AL) mengerahkan 10 kapal perang dalam rangka pengamanan dan penyekatan seluruh perairan Bali. Sedangkan untuk jalan Tol laut, pihaknya bekerja sama dengan instansi terkait menurunkan kapal Sea Raeder dan Rubber Boat menjaga selama kepala negara dan delegasi melintasi jalan tol. Sedangkan penyekatan unsur KRI berada di sisi utara, barat, timur dan selatan Pulau Bali. “Seluruh Bali dikelilingi unsur-unsur kapal perang Republik Indonesia. KRI yang digeraknya diantaranya KRI Raden Eddy Martadinata, KRI I Gusti Ngurah Rai, KRI Ajak, KRI Banda Aceh, KRI Terapang dan KRI Pulau Rupat,” tandasnya.

Baca juga:  Kapal Perang Jadi Kluster COVID-19 Terbesar di Korsel

Adapun spesifikasi masing-masing kapal perang ini, yaitu ada kapal tempur memiliki kemampuan khusus antisipasi peperangan udara, bawah air, kapal angkut personel atau penumpang jumlahnya bisa mengungkut ribuan orang. KRI ini dikerahkan sejak H-2 dimulainya IMF-WB dan standby hingga tanggal 16 Oktober.

Kalau jumlah personel yang dikerahkan, lanjut Kolonel Laut Henricus, khusus anggota TNI AL sekitar 2 ribu dan stakeholder terkait 800 orang. “KRI akan nyandar di Pelabuhan Benoa untuk belanja logistik dan air tawar. Kalau untuk BBM dikerahkan KRI Tarakan menyuplai bahan bakar. Instruksi pimpinan selama kegiatan IMF-World Bank semua aktivitas masyarakat berjalan seperti normal, tapi pengamanan diperketat tapi tidak merusak kenyaman turis dan masyarakat di Bali,” ungkapnya. (kerta negara/balipost)

Baca juga:  Dari TPP Ngadat hingga Hasil Lelang Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Pemprov Bali
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *