MANGUPURA, BALIPOST.com – Selain menggelar pertemuan tingkat tinggi, para peserta annual meeting IMF-WB juga menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. Hal itu diwujudkan dengan melakukan penanaman coral atau terumbu karang di kawasan pantai Nusa Dua, Minggu (7/10).

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati usai penanaman terumbu karang mengatakan, kegiatan ini bisa menjadi hari untuk pengetahuan. Karena seperti diketahui, terumbu karang di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia.

Dalam rangka melestarikannya, Sri Mulyani akan mulai memikirkan mekanisme asuransi terhadap terumbu karang. Untuk itu, dalam pertemuan IMF nanti, pihaknya akan mendiskusikan bentuk asuransi terhadap terumbu karang yang merupakan kekayaan dunia. “Ini tidak hanya kekayaan Indonesia, namun ini adalah kekayaan dunia. This is Belong to the world,” katanya.

Baca juga:  Ketahuan Bekerja, Imigrasi Janji Tindak Tegas WNA Pemegang Visa Kunjungan

Yang perlu dibahas kemungkinan bagaimana sharing terhadap dunia, yang mereka pasti konsen terhadap hal ini. Terutama dalam konteks climate change atau perubahan iklim. “Saya minta bagaimana mencegah gaya hidup kita yang kurang baik, supaya lingkungan dimana kita tinggal tidak semakin buruk,” pungkasnya.

Ditegaskannya, yang paling penting adalah alam merupakan milik kita semua. Bukan hanya milik orang Bali, tidak hanya milik orang Indonesia namun juga milik dunia.

Untuk itu, semua harus menunjukkan keperdulian terhadap lingkungan sekitar kita. Apabila terjadi kerusakan, harus membangun kembali. Selain itu juga harus mencegah kerusakan yang akan datang. “Perlu dibuat instrumen-instrumen agar alam itu bisa dipertahankan untuk dimanfaatkan dan juga perlu agar alam itu tetap bisa di preserve atau mempertahankan untuk generasi yang akan datang,” pungkasnya.

Baca juga:  Ditangkap di Jatim, Pembobol Minimarket Ditembak

Christine Lagarde mengungkapkan, IMF memberikan perhatian lebih terhadap persoalan lingkungan. Salah satunya dengan riset dan menerbitkan laporan mengenai bagian mana di bumi yang paling baik dan buruk terdampak terhadap perubahan iklim. “Dalam kegiatan ini, kami menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan, perubahan iklim dan terhadap bangsa Indonesia dan mengucapkan terima kasih pada masyarakat Indonesia,” katanya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, kegiatan ini menunjukkan kita tidak hanya bicara terkait pertemuan IMF saja. Namun juga kita berkontribusi terhadap 204 hektar yang menjadi program untuk perbaikan ekosistem terumbu karang. Bahkan program ini dikatakannya akan terus berjalan.

Diungkapkan Luhut, sebelumnya IMF dan World Bank (WB) dengan pihaknya sudah sempat datang ke Palu untuk memberikan simpati kepada korban bencana disana. Hal itu sebagai bentuk komitmen dari dua intitusi ini terhadap bencana gempa bumi di Sulawesi Tengah (Sulteng).

Baca juga:  Ruangan Rusak Pascagempa, Puluhan Pasien RS Karangasem Dirawat di Selasar

Pada Senin (8/10) pihaknya bersama IMF dan WB akan pergi ke Lombok sebagai bentuk simpati dan memberikan bantuan-bantuan. “Ini sebagai perhatian untuk para korban. Kita harus melihat sebagai negara besar, Indonesia harus menghargai dan menghormati apa yang mereka kontribusikan,” ucapnya.

Sementara Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, melalui kegiatan penanaman terumbu karang, ini menjadi wujud nyata secara bersama meningkatkan, memperkuat kecintaan terhadap kehidupan. Karena kehidupan sangat tergantung terhadap alam termasuk juga terumbu karang. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *