PALU, BALIPOST.com – Sejumlah pasien korban gempa masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Undata. Sebagian dari mereka memilih dirawat di tenda karena menolak dirawat di ruang perawatan. Alasannya secara psikis masih trauma.

Dari pengamatan, Kamis (4/10), rata-rata pasien yg dirawat di RS itu adalah mereka yang mengalami cidera kepala dan patah tulang. Beberapa bahkan harus diamputasi. Salah satunya Tajrinah (24). Ia diamputasi pada pergelangan tangan kiri.

Baca juga:  Pascabanjir Bandang di Sekar Kejula, PLN Pulihkan Aliran Listrik

Menurut Wakil Direktur (Wadir) Pelayanan RS Undata, dr. Amsyar Praja, Sp.A ruang perawatan, ruang operasi dan IGD RS itu sudah difungsikan semua. Sehingga bisa menangani pasien secara maksimal.

Hingga saat ini, lanjutnya, RS sudah melakukan operasi terhadap 70 pasien korban gempa yang mengalami luka-luka. “Pada kepala, patah tulang kaki, dan tangan,” jelasnya.

Ditambahkan 30 pasien operasi lainnya dirujuk ke beberapa RS di Makassar dan Balikpapan. Sebab, kasusnya sangat kompleks. (Bali Putra/balipost)

Baca juga:  Bantuan Asing
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *