Menko Bidang Kemaritiman RI yang juga Ketua Panitia IMF-World Bank Annual Meeting, Luhut Binsar Panjaitan tampak menghadiri acara doa bersama di Halaman Depan Monumen Bajra Sandhi, Jumat (28/9) sore. Acara ini digelar untuk menyambut pelaksanaan Annual Meeting International Monetery Fund-World Bank (IMF-WB) 8-14 Oktober 2018. (BP/rin)

DENPASAR, BALIPOST.com – Menko Bidang Kemaritiman RI yang juga Ketua Panitia IMF-World Bank Annual Meeting, Luhut Binsar Panjaitan tampak menghadiri acara doa bersama di Halaman Depan Monumen Bajra Sandhi, Jumat (28/9) sore. Acara ini digelar untuk menyambut pelaksanaan Annual Meeting International Monetery Fund-World Bank (IMF-WB) 8-14 Oktober 2018.

Doa bersama sekaligus dirangkai dengan deklarasi kesiapan Bali sebagai tuan rumah event berskala internasional tersebut. Sebelumnya, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra,SH.MH mengatakan ada sekitar 2.000 peserta dari berbagai elemen masyarakat yang dilibatkan dalam acara doa bersama. Diantaranya, sulinggih dan pemangku, Forkopimda Provinsi/Kabupaten/Kota, Instansi Vertikal Tingkat Provinsi, FKUB Provinsi/Kabupaten/Kota, Ketua Majelis Umat Beragama Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota dan MUDP/MMDP Provinsi/Kabupaten/Kota. Selain itu, pihaknya juga mengundang Perbekel dan Bendesa Pakraman se-Bali, Pimpinan Parpol dan Ormas Tingkat Provinsi, Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi, Bupati/Walikota, Ketua DPRD Kabupaten/Kota, Paguyuban Masyarakat Nusantara, Asosiasi/Pelaku Pariwisata, Pimpinan Media Massa, Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta hingga Tokoh Masyarakat.

Baca juga:  Pilkada di Masa Pandemi, Waspada 'Money Politic' dan Isu Sara

Menurut Dewa Mahendra, terpilihnya Indonesia khususnya Bali menjadi tuan rumah IMF-WB Annual Meeting patut disyukuri karena membawa sejumlah dampak positif. Bali memperoleh dukungan pembangunan infrastruktur berupa pengembangan Bandara Ngurah Rai, Underpass Simpang Ngurah Rai, Pengembangan Pelabuhan Benoa, Rampungnya Proyek GWK dan Penanganan TPA Sarbagita Suwung. Selain infrastruktur, pertemuan tingkat dunia terbesar ini juga diharapkan berdampak positif bagi perekonomian Pulau Dewata. Hal ini mengingat, IMF-WB akan dihadiri 189 negara dengan jumlah peserta mencapai 19.800 orang. Total dampak langsung bagi perekonomian diperkirakan mencapai Rp.5,9 trilyun. Selain memperoleh dampak langsung, Bali juga mendapat manfaat ekonomi secara tidak langsung sehingga secara keseluruhan akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Pulau Dewata. Seluruh masyarakat Bali diminta bersatu dalam mewujudkan suasana aman, nyaman dan damai secara sekala dan niskala demi suksesnya penyelenggaraan IMF-WB Annual Meeting 2018. (rindra/balipost)

Baca juga:  Atlet Catur Se-Bali Turun di Ajang Grombong Cup 2018 
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *