Jarvi Tony Kristian (36) bule pria asal Finlandia, mengikuti upacara pecaruan manca sata dan guru piduka yang digelar di pelinggih Pekiyisan areal kawasan Pura Batukau. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Jarvi Tony Kristian (36) bule pria asal Finlandia, Senin (17/9) memenuhi janjinya datang turut serta dalam Upacara pecaruan manca sata dan guru piduka yang digelar di pelinggih Pekiyisan areal kawasan Pura Batukau. Lengkap dengan menggunakan baju adat dan udeng, bule yang sempat viral di media sosial karena ulahnya berfoto diatas pelinggih Pekiyisan (penyungsungan subak) areal kawasan Pura Batukau diantar oleh pihak kepolisian.

Masih dengan kondisi sedikit gemetar, Toni mengaku dirinya meminta maaf atas kecerobohannya. Karena dia mengaku sama sekali tidak mengetahui jika itu dilarang. Bahkan, dirinya juga mengatakan telah mendapatkan hukuman atas akibat yang dilakukannya, yakni terjatuh dari sepeda motor yang disewanya saat jalan turunan di apit curang areal masuk kawasan Pura Batukau.

Baca juga:  Polisi Temukan Pelanggar Prokes di Bandara

Prosesi upacara di mulai pukul 15.00 wita dan dipuput oleh Kabayan sareng penyarikan, sinoman, dan mangku benda yang selama ini mensahkan perjalanan upacara di seluruh areal kawasan Pura batukau.

Seperti disampaikan Jro mangku Kabayan (jro mangku gede luhur batukau/penglingsir),  upacara ini bertujuan membersihkan dan menyucikan kahyangan pelinggih dan memohon agar bhetara sesuhunan yang berstana ditempat tersebut memaafkan segala kesalahan yang terjadi,  dan berharap kejadian serupa tidak akan terjadi lagi di kemudian hari. “Mungkin dari yang bersangkutan tidak ada niat yang jelek, karena melihat view bagus dan ketidaktahuannya membut kejadian ini muncul,” ucapnya.

Baca juga:  Pamer Senjata di Medsos, Pria Ini Berurusan Dengan Polisi

Apalagi letak pelinggih Pekiyisan ini berada sekitar 200 meter di sebelah barat areal utama Pura Batukau dan berada disebelah Yeh Mawa. Di lokasi ini biasanya difungsikan untuk upakara yang dilakukan mendak toya lan mulang pakelem, yang biasanya dilakukan oleh subak seluruh Tabanan.

Sementara itu Ketua Umum Pengempon Sad Kahyangan Jagat Bali Pura Luhur Batukau I Gede Manu Ardana yang sekaligus bendesa adat Wangaya Gede, mengatakan setelah kejadian ini, pihaknya mewakili 8 desa pekraman, dan 12 banjar adat seusai diadakan upacara pembersihan dan guru piduka, artinya untuk kasus ini sudah selesai. “Kalau ada persoalan lain diluar, kami tidak ada kaitannya. Karena bagi kami ini sudah selesai,”terangnya.

Baca juga:  Gaji ke-13 di Bali Sudah Cair, Kabupaten Ini Belum Membayarkan

Mengantisipasi agar kejadian tidak terulang kembali, pihaknya juga berencana akan memasang terali di sejumlah pelinggih yang memang belum ada pintunya,serta pemasangan papan informasi.

Dikonfirmasi usai mengikuti upacara, Tony mengaku perasaannya jauh lebih baik, dan rencananya akan segera balik ke negaranya ke Finlandia. Karena rekannya Jouni Kalevi (50) sudah mendahului balik ke negaranya Minggu. Ia pun mengakui jika keluarga besarnya di Finlandia mengetahui permasalahan yang tengah dihadapinya.

Meski demikian dirinya mengakui tidak akan kapok datang ke Bali, bahkan berencana akan kembali memilih Bali sebagai tempat berlibur, hanya saja kedepan akan menggunakan pemandu wisata (guide, red). (puspawati/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *