Babi
Peternak babi. (BP/dok)

TABANAN, BALIPOST.com – Adanya kenaikan kurs dollar terhadap rupiah menyebabkan peternak babi khawatir. Hal ini dikarenakan bahan baku pakan untuk babi yang
kebanyakan impor dan sangat tergantung dari nilai kurs rupiah.

Dengan harga kurs rupiah yang menyentuh Rp 15.000 terhadap dollar, dikhawatirkan akan kembali ada kenaikan harga untuk pakan ternak babi. Salah satu peternak babi Tabanan, Nyoman Ariadi yang juga Wakil Ketua Gabungan Usaha Peternak Babi (Gubi), Nyoman Ariadi, Rabu (12/9) mengatakan harga pakan ternak babi sudah naik beberapa waktu lalu. “Tanggal satu Agustus lalu sudah naik. Sekarang dikhawatirkan akan naik kembali,” ujarnya.

Baca juga:  Karena Ini, Biaya Produksi Ternak Babi Naik

Kekhawatiran ini beralasan sebab peternak sudah mendapatkan informasi dari pabrikan pakan bahwa akan ada rencana menaikkan kembali harga dalam waktu dekat. “Saat ini dengan kisaran rupiah yang terbaru ini, pabrikan pakan sudah menginformasikan bahwa akan ada rencana menaikan kembali harga dalam waktu dekat,” imbuhnya.

Menurut Ariadi, selama ini naik-turunnya harga pakan oleh pabrikan memang sangat tergantung dari nilai tukar kurs. Beberapa bahan baku dalam pakan produksi pabrikan masih harus diimpor. Kenaikan saat ini ditambah juga dengan naiknya harga jagung produksi dalam negeri akibat sedikitnya hasil panen.

Baca juga:  Polres Jembrana Aktifkan Patroli Kendaraan Nyalakan Lampu Rotator

Lanjutnya, terkait kenaikan harga pakan tersebut, peternak babi hanya bisa pasrah meski beban biaya produksi yang ditanggung makin berat nantinya. ‘’Dampak pelemahan rupiah ini memang dirasakan berbagai sektor usaha, namun untungnya khusus di peternakan babi kenaikan biaya produksi ini masih diimbangi dengan naiknya harga jual babi di pasaran,” ujarnya.

Terbaru harga babi di pasaran untuk kualitas super berada dikisaran Rp 35 ribu per kg atau naik dari kisaran Rp 33 ribu per kg. Sementara, babi dengan kualitas berada dikisaran Rp 33 ribu per kg-Rp 34 ribu per kg atau naik dari sebelumnya yang berada dikisaran Rp 29 ribu per
kg-Rp 30 ribu per kg. (Wira Sanjiwani/balipost)

Baca juga:  Bersaksi untuk Prof. Antara, Sudewi Banyak Jawab Tidak Tahu
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *