Kondisi jalan yang tertimbun material longsor di Desa Buahan Kintamani. (BP/ist)

BANGLI, BALIPOST.com – Guncangan gempa yang terjadi Minggu (19/8), kembali membuat tebing Bukit Abang yang ada di wilayah Desa Buahan Kintamani mengalami longsor.

Material longsor berupa tanah dan bebatuan jatuh dan menutupi sebagian badan jalan. Labilnya kondisi tebing membuat sejumlah warga was-was dengan adanya gempa susulan.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, longsor terjadi sesaat setelah gempa mengguncang sekitar pukul 12.30 wita. Tidak ada korban jiwa maupun material akibat longsor tersebut. Lokasi longsor cukup jauh dari pemukiman warga.

Perbekel Desa Buahan I Wayan Suardi  mengatakan, longsor yang terjadi akibat gempa di lokasi yang sama adalah yang ketiga kalinya. “Lokasinya di titik yang sama. Tapi yang tadi tidak terlalu keras,” ungkapnya.

Baca juga:  Fashion Show Pameran IKM Bali Bangkit, Beri Multi Efek Bagi Pelaku IKM

Dia mengatakan, meski sebagian jalan tertutup material longsor namun akses lalu lintas dari Desa Abang, Desa Terunyan menuju Desa Buahan begitu juga sebaliknya, tidak terganggu. Kendaraan masih tetap melintas seperti biasanya. Hanya saja, karena kondisi tebing yang labil, warga cukup was-was apalagi jika terjadi hujan.

Suardi mengatakan kondisi tebing yang mengalami longsor selama ini gundul dan berbatu. Hal itu menyebabkan pepohonan sulit tumbuh. “Sekarang belum seberapa, yang kami sangat khawatirkan saat musim hujan pasti longsor terus. Sekarang saja setiap hari sudah terkikis,” katanya.

Baca juga:  Karena Ini, Karyawan Perkebunan Karet CIPL Resah dan Merasa Diintimidasi

Sementara itu Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli Ketut Agus Sutapa saat dikonfirmasi terpisah mengatakan, longsor di lokasi tersebut terjadi karena pohon-pohon penyangga tanah sudah tidak ada lagi sehingga memenyebabkan tanah menjadi labil.

Meski sebagian jalan tertimbun longsor, namun tidak terjadi kekroditan di lokasi. Kendaraan roda empat dan dua masih bisa melewati jalur tersebut. “Sementara sampai saat ini tidak diperlukan alat berat untuk pembersihan materiil longsoran,” ujarnya.

Baca juga:  Rencana Kenaikan Tarif Retribusi Kintamani, Pelaku Pariwisata Nilai Belum Pantas

Pihaknya kembali menghimbau seluruh masyarakat Bangli untuk tetap waspada dan siaga terhadap kemungkinan adanya gempa susulan. “Jika sedang di dalam gedung maupun di dalam rumah saat gempa terjadi agar keluar mencari tempat lapang. Jangan panik dan kenali daerah sekitar. Ingat lindungi kepala. Serta jika terjadi gempa ingat mematikan instalasi listrik dan kompor,” imbaunya. (dayu rina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *