AMLAPURA, BALIPOST.com – Proses evakuasi wisatawan di Gili Terawangan, Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) pasca diguncang gempa 7,0 SR terus berlanjut. Pada Selasa (7/8) kemarin, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Padangbai, menerjunkan sebanyak empat kapal fery untuk membantu proses evakuasi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk dibawa Pelabuhan ke Padangbai.
Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Padangbai, Karangasem, I Ketut Gede Sudarma mengungkapkan, proses evakuasi wisatawan sudah selesai dilakukan. Pasalnya, seluruh wisatawan yang sebelumnya berada di lokasi itu telah berhasil dievakuasi.
“Untuk membantu evakusasi wisatawan dari Gili Terawangan kita menerjunkan sebanyak empat kapal fery yakni kapal KMP Madani Andika Nusantara, Perdana dan Nusa Penida. Wisatawan yang dievakuasi campuran domestik dan mancanegara,” paparnya.
Sudarma menambahkan, jumlah wisatawan yang dievakuasi mencapai sekitar 800 orang. Begitu juga dengan evakuasi pada Senin (6/8), jumlahnya juga sama. “Untuk satu kapal yang sekarang ini masing-masing mampu mengangkut sebanyak 200 penumpang,” sebutnya.
Sementara itu, wisatawan mancanegara asal Belanda, Nancy Kitterly, mengungkapkan, jika situasi terakhir di sana mencekam. Karena banyak banyak pemilik restauran dan hotel menutup usaha mereka.
Kata dia, pada malam hari di sana gelap gulita karena tidak ada aliran listrik. “Kami kebingungan harus ke mana karena di sana beredar isu akan ada tsunami dalam beberapa hari ke depan. Sementara disana tidak ada tempat yang tinggi, baik di Gili Terawangan, Gili Meno dan Gili Air. Itu yang menbuat kami khawatir. Kami hanya berpikir bagaimana caranya supaya bisa pergi dari Gili Terawangan,” katanya. (Eka Parananda/balipost)