Bangunan Masjid Nurul Mubin Tibulaka Sasak roboh pascagempa, Minggu malam. (BP/gik)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Guncangan gempa 7,0 SR, Minggu (5/8) malam, mengakibatkan banyak bangunan rusak parah. Salah satunya, Masjid Nurul Mubin Tibulaka Sasak, Desa Bukit, Kecamatan Karangasem, seketika roboh.

Beruntung semua warga yang sedang beribadah di dalam masjid bisa keluar gedung menyelamatkan diri. Ketua Takmir Masjid Nurul Mubin, Erno, mengatakan sebelum terjadi gempa, saat itu banyak warga setempat hendak sholat seperti biasa.

Ketika tiba-tiba terjadi gempa, warga dari anak-anak hingga dewasa bergegas lari ke luar gedung. Begitu semua sudah keluar, bagian atapnya langsung ambruk. “Sempat ada satu orang yang tercecer, untung segera bisa bergegas keluar. Kalau tidak, bisa ikut tertimbun reruntuhan bangunan,” katanya.

Baca juga:  Dashboard Confessional dan JET Panaskan Soundrenaline 2017 di GWK Bali

Bangunan masjid ini sudah sedikit rusak sejak terjadi gempa sebelumnya. Sejak saat itu, warga setempat sudah meningkatkan kewaspadaan kalau sedang melaksanakan sholat.

Menindaklanjuti kerusakan tersebut, Erno mengatakan sudah menyampaikan kepada pihak terkait. Seperti kepada Perbekel Desa Bukit, termasuk Ketua MUI Karangasem Hj. Mursyid. Mereka sudah sempat meninjau ke lokasi, sekaligus untuk merencanakan apa yang harus dilakukan berikutnya.

Setelah atapnya roboh, bagian temboknya juga sudah miring. Pihak masjid saat ini kesulitan untuk membersihkan material bangunan. Menurutnya, bangunannya harus dirobohkan semua, dan dibangun gedung yang baru.

Baca juga:  Gempabumi Akibat Aktivitas Sesar Naik Flores

Sebab, tak mungkin mempertahankan sisa bangunan lama, yang sudah dibangun sejak tahun 2004 ini, karena sudah miring. Melihat parahnya kerusakan, total kerugian diperkirakan mencapai sekitar Rp 500 juta.

Saat ini, warga masih waswas pascagempa tersebut. Warga setempat seharian tidak bisa tidur, setelah terus terjadi gempa susulan. situasi serupa juga dirasakan anak-anak di Yayasan At-Taqwim, Kampung Anyar, Desa Bukit.

Sekitar 150 anak di asrama setempat saat itu tak kalah panik. Belasan di antaranya bahkan pingsan dan segera dilarikan ke RSUD Karangasem untuk penanganan lebih lanjut. “Ada juga yang parah karena mengalami sesak napas,” tegasnya. (Bagiarta/balipost)

Baca juga:  Pendaftaran Paslon di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Kebijakan KPU Badung
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *