Dermaga rakyat Padangbai ditutup dua hari untuk aktivitas fast boat ke Gili Trawangan. (BP/dok)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Pihak Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Padangbai memperpanjang penutupan dermaga rakyat Padangbai sampai Rabu (25/7) nanti. Kondisi cuaca yang memicu gelombang tinggi di perairan Selat Lombok masih menjadi alasannya. Dengan penutupan itu maka dipastikan tidak ada aktivitas penyeberangan fast boat dari Padangbai ke Pulau Gili Trawangan, Lombok Utara.

‘’Penutupan diperpanjang sampai 25 Juli ini atau sampai dengan keadaan cuaca membaik,’’ ungkap Kasubsi Keselamatan Berlayar Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Padangbai, I Nyoman Parwata, Jumat (20/7).

Penutupan dermaga rakyat dilakukan karena berdasarkan rekomendasi BMKG Wilayah III Denpasar, ketinggian gelombang di perairan Selat Lombok berkisar 0,5 sampai 1,5 meter. Ketinggian gelombang seperti itu dengan kecepatan angin sampai 15 knot dinilai membahayakan keselamatan kapal berkecepatan tinggi dan kapal-kapal berukuran kecil termasuk jukung nelayan.

Baca juga:  Gubernur Koster Kembali Fasilitasi CSR 2 Mobil Operasional ke MDA Kabupaten di Bali

Sebelumnya KSOP Padangbai menerbitkan rekomendasi serupa per 19 Juli lalu. Saat itu penutupan aktivitas penyeberangan wisata ke Gili Trawangan diberlakukan sampai Jumat kemarin. Saat itu BMKB menatakan kecepatan anggin di Selat Lombok diperkirakan mencapai 20 knot dengan gelombang laut mencapai 1 sampai 3 meter.

Cuaca buruk yang terjadi di perairan Selat Lombok juga masih berdampak terhadap aktivitas penyeberangan Padangbai-Lembar, Lombok. Meski tidak ada keputusan penutupan pelabuhan namun cuaca buruk sangat berpengaruh terhadap proses bongkar muat. Informasi di lapangan, keberangkatan kapal tidak bisa sesuai jadwal trip yaitu kapal berangkat setiap satu jam sekali. Sejak cuaca buruk, hanya ada satu kapal yang berangkat setiap empat jam. Ada juga kapal yang hanya bongkar untuk kemudian lego jangkar di Padangbai.

Baca juga:  Bali Waspadai Cuaca Ekstrem

Tersendatnya penyeberangan feri memicu antrean panjang kendaraan yang menunggu giliran diseberangkan ke Lembar. Meski sudah mulai terurai dan kondisinya tidak separah dua hari lalu, kendaraan yang didominasi truk masih menumpuk di sepanjang jalan menuju Padangbai termasuk di By Pas IB Mantra.

Humas Polres Karangasem, AKP Herson Djuanda, mengatakan, Sat. Lantas Polres Karangasem sempat melakukan rekayasa lalulintas untuk mengatasi kemacetan. Kendaraan yang hendak ke Karangasem maupun dari Karangasem ke Denpasar diarahkan melewati jalur alternatif sebelum SPBU di Perbatasan Yeh Malet tembus di depan Depo Pertamina, Manggis. ‘’Mulai siang (kemarin-red) kemacetan sudah mulai terurai,’’ katanya. (kmb/balipost)

Baca juga:  Masyarakat Diminta Waspadai Gelombang Tinggi di Kuta dan Nusa Dua

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *