Rijaya, guru yang juga mantan anggota DPRD Gianyar berpulang. (BP/istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Drs I Putu Rijaya yang merupakan mantan anggota DPRD Gianyar dan juga seorang guru, meninggal dunia dalam perawatan di RS Sanjiwani Gianyar, Jumat (13/7) tengah malam. Guru mata pelajaran sejarah yang juga beberapa kali menjabat kepala SMP di Gianyar ini dikuburkan di Setra Desa Pakraman Bedulu, Kecamatan Blahbatuh pada Minggu (15/7).

Adik dari Perbekel Bedulu, Ketut Rinata ini menghembuskan nafas terakhir setelah 3 tahun berjuang melawan penyakit stroke yang dideritanya. Almarhum meninggalkan seorang istri,  dua orang anak, serta seorang cucu yang baru berusia sebulan.

Baca juga:  Bantu Petani dan Pedagang, Guru Se-Gianyar Belanja Hampir Setengah Miliar Rupiah

Kakak almarhum, Ketut Rinata menjelaskan adik kelimanya ini termasuk orang yang aktif. “Adik saya mengawali karir memang sebagai tenaga pendidik, disela-sela itu dipercaya maju sebagai anggota dewan Kabupaten Gianyar perwakilan Abri FKPI,” jelasnya.

Selama duduk di kursi dewan, almarhum Putu Rijaya dikenal cukup vokal untuk masalah pendidikan. Lalu, pascalengser dari dunia politik, Rijaya kembali mengabdi sebagai tenaga pendidik. “Sempat sebagai guru mata pelajaran IPS, kemudian dipercaya sebagai Kepsek di Ubud,” terangnya.

Mengenai sakitnya, dituturkan Rinata, adiknya mulai merasakan gejala aneh di kepala sekitar 3 tahun lalu. “Ada cairan di kepala, saat itu juga sudah dioperasi. Disedot cairannya,” jelasnya.

Baca juga:  Korban Jiwa COVID-19 Terbaru, Dua Zona Merah Mendominasi dengan Usia Termuda 3 Bulan

Pascaoperasi, kondisi kesehatannya pun kian melemah. Namun masih aktif mengajar mata pelajaran sejarah di SMAN 1 Blahbatuh. “Seminggu lalu padahal masih bisa urus rencana pensiunnya. Surat sudah masuk,  Agustus 2019 pensiun,” terangnya.

Bahkan 2 hari sebelum masuk RS, Putu Rijaya yang lulusan S1 di FKIP Buleleng masih sempat menimang cucu pertamanya yang baru berusia sebulan.

Selama berkarier almarhum juga pernah dipercaya menjadi kepala sekolah di SMPN 2 Ubud. Ketika itu ia mengantarkan sekolah itu meraih sejumlah prestasi gemilang, diantaranya Adiwiyata tingkat Nasional.

Baca juga:  Pesta Miras Berujung Maut, 8 Tewas

Selain aktif di dunia pendidikan, ayah dua anak dan seorang cucu ini, aktif di berbagai kegiatan kepemudaan di Bumi Seni Gianyar. Mengawali rintisan Karang Taruna di desanya Bedulu Kecamatan Blahbatuh.

Almarhum juga tercatat sebagai salah seorang pionir berdirinya OKP FKPPI, yang mewadahi putra putri purnawirawan ABRI di Gianyar. Atas jasa serta keberhasilannya itu, almarhum dipilih sebagai Ketua FKPPI Kabupaten Gianyar. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *