Seekor penyu ditemukan mati mengapung di tengah laut Pantai Penarukan, Kecamatan Buleleng Jumat (13/7). (BP/mud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Seekor penyu ditemukan dalam keadaan mati mengapung di Pantai Penarukan, Kecamatan Buleleng Jumat (13/7). Penyu ini mati diduga karena gagal mencerna makanan akibat pelastik yang menyumbat rongga kerongkongan penyu malang tersebut.

Bangkai penyu ditemukan mengapung di tengah laut oleh nelayan yang akan pergi melaut. Hal itu kemudian dilaporkan kepada polisi dan aparat desa.  Untuk memastikan penyebab kematiannya, Polisi kemudian meminta bantuan penggiat konservasi penyu.

Baca juga:  Ditanya Puncak COVID-19 di Bali, Ini Jawaban Gugus Tugas

Dari penelitian dalam rongga kerongkongan penyu ditemukan plastik. Selain menghambat makanan, sumbatan plastik yang sempat termakan oleh panyu juga menganggu pernafasan, sehingga akhirnya ditemukan mati mengapung di laut lepas.

Penggiat konservasi penyu Iwan Setiawan mengatakan, penyu yang ditemukan mati tersebut diperkirakan usianya sekitar 40 tahun. Dia kemudian melakukan penelitian untuk mencaritahu penyebab kematian penyu tersebut.

Menggunakan teknik morpologi dan netropsi (membedah tubuh penyu-red), pada rongga kerongkongan ditemukan plastik. Ini terjadi diduga karena penyu tidak sengaja memakan plastik, sehingga tidak tertelan dan justru menghalangi rongga kerongkongan. Pelastik itu tidak saja menghambat pencernaan makanan, pernafasan pun menjadi terhambat, sehingga mengakibatkan kematian.

Baca juga:  Perbekel Desa Kayuputih Keluhkan Jalan Rusak

“Dari usianya ini masih remaja dan karena ada sumbatan pelastik itu kerongkongannya, sehingga makanan terhambat dicerna dan mengakibatkan kematian,” katanya. (mudiarta/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *