Tukik penyu hijau dilepaskan di Pantai Candidasa. (BP/istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Puluhan telur penyu hijau belakangan makin sering ditemukan menetas di Pantai Candidasa, Desa Adat Bugbug. Untuk menjaga keselamatannya, nelayan setempat bekerja sama dengan KSDA Karangasem, Sat Polair Polres Karangasem dan pihak Desa Adat Bugbug, mengamankan tukik ini dan menyimpannya di sebuah gudang.

Setelah memastikan kesehatannya, puluhan tukik itu baru dilepas bersama dan memastikannya sampai ke tengah laut. Terakhir, pelepasan puluhan tukik dilakukan Selasa (10/7) oleh Kapolres Karangasem, AKBP I Gusti Ngurah Agung Ade Panji Anom bersama Sat Polair Polres Karangasem, turis dan warga lainnya.

Kasat Polair Polres Karangasem AKP I Made Wartama, mengatakan jumlah tukik yang akan dilepas kali ini sebanyak 70 ekor. Sebelumnya, tukik ini dikemukan oleh nelayan setempat di Pantai Candidasa, dekat Hotel Puri Bagus Candidasa.

Baca juga:  Sejumlah Penjabat Kemenkumham Bali Diganti, Termasuk Kakanwil

Untuk memastikan keselamatannya, nelayan setempat memindahkannya ke sebuah gudang penangkaran dan menyampaikannya kepada prajuru adat, polisi dan KSDA Karangasem. “Penyu memang sering bertelur disini sejak dulu. Tetapi, dulu telurnya sering hilang diambil warga. Sekarang, setelah warga semakin tahu dan paham kalau hewan ini dilindungi berkat penjelasan dari KSDA dan polisi, setiap telur menetas akan langsung diamankan, untuk memastikan keselamatannya,” kata Wartama.

Penyu hijau ini biasanya naik ke bibir pantai untuk bertelur saat malam hari atau menjelang pagi. Nelayan setempat sering menemukannya saat bertelur. Satu penyu dewasa bisa bertelur sampai 500 butir.

Baca juga:  Seminggu, Sebelas Penyu Lekang Ditemukan Mati di Jembrana

Setelah mengetahui kalau hewan ini dilindungi, nelayan setempat sering memindahkan telur-telur itu tempat yang aman, agar tidak kena air laut. Sehingga, nantinya bisa menetas dengan baik. Telur penyu biasanya menetas setelah 40 hari, asalkan suhu di lingkungannya tetap terjaga.

Polisi tidak hanya mengkonservasi, tetapi ini juga sekaligus mengedukasi warga sekitar. Tukik ini kini juga menjadi salah satu daya tarik wisata di Pantai Candidasa.

Penyu hijau sebagai salah satu spesies hewan dilindungi ini, sering memilih garis pantai ini sebagai tempat berkembang biak. Ini menjadi daya tarik tersendiri di lokasi kawasan pariwisata ini, hingga membuat penyu hijau menjadi ikon baru di Candidasa.

Baca juga:  Proyek Pembangunan Pasar Badung Datangkan Pasir Lumajang

Kapolres Karangasem mengapresiasi tindakan masyarakat nelayan yang telah turut serta menjaga habitat penyu serta mau menjaga telurnya hingga menetas. Ini perlu dilanjutkan untuk meningkatkan kesadaran seluruh lapisan masyarakat terutama tentang tukik. “Karena penyu sudah semakin langka dan merupakan binatang yang dilindungi,” kata kapolres.

Selain kapolres, juga hadir KSDA Karangasem I Gusti Bagus Suteja, Manajer Hotel Puri Bagus I Gusti Agung Bagus Krisna Putra, Kadus Samuh Ni Nyoman Citera Darma Wijayanti, masyarakat nelayan serta wisatawan asing. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *