Pihak keluarga almarhum Gede Arik Artawan (18). (BP/dok)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Masih ingat dengan penemuan mayat di dalam mobil parkir di sebelah barat Pura Segara Penimbangan? Setelah hampir satu bulan kasus itu diselidiki, polisi belum memastikan penyebab kematian korban, I Gede Ari Artawan (18) pemuda asal Desa Tegallinggah, Kecamatan Sukasada tersebut.

Namun, otopsi dokter di Rumah Sakit Sanglah Denpasar menunjukkan korban meninggal karena sianida. Polisi masih meminta keterangan dari dokter ahli forensik untuk menjelaskan otopsi secara rinci.

Baca juga:  Polisi Tangkap Pengedar Upal di Pasar Desa Sangsit

Kapolres Buleleng AKBP Suratno, S.IK. di kantornya Rabu (4/7) mengatakan, pihaknya masih menyelidiki asal usul bahan kimia itu. Penyidik memeriksa 15 orang saksi terkait kasus tersebut.

Saksi itu diantaranya orang tua korban, bos di tempat korban bekerja, pemilik rental mobil, pemilik salah satu hotel di Lovina tempat korban menginap sebelum ditemukan tewas, dan pacar korban. “Setelah penyelidikan lengkap baru kita simpulkan apakah korban itu dibunuh atau bunuh diri. Hanya pihak ahli yang bisa menerangkan kandungan barang yang ditemukan di mobil dengan kandungan yang ditemukan pada organ tubuh korban,” katanya.

Baca juga:  Curi Kartu Kredit, Wanita Mauritania Dituntut 3,5 Tahun

AKBP Suratno menambahkan, selama proses penyelidikan polisi cukup dibantu karena mobil dilengkapi GPS. Sehingga pergerakan mobil bisa diketahui, dari keluar tempat rental mobil sampai ditemukan parkir di lokasi kejadian. “Tinggal dilihat dari rekaman CCTV saja, pergerakan mobil yang dibawa korban kita bisa lacak dan termasuk menginap,” jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga dihebohkan dengan penemuan mayat ditemukan di Pantai Penimbangan Juni 2018. Mayat itu ditemukan di dalam mobil DK 1092 UK. Di dalam mobil ditemukan sebungkus plastik yang diduga sianida dan dua buah batu.

Baca juga:  Todongkan Pistol di Warung Minum, Deluk Diamankan Polisi

Diduga, mayat merupakan korban pembunuhan. Keluarga korban sempat menggelar upacara metuwun dan ada petunjuk bahwa korban dibunuh. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *