Kandang babi milik Pande Oka yang rusak akibat tertimpa pohon bunut pada Jumat dini hari. (BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Hujan yang tak henti mengguyur kawasan Gianyar, terus memicu kerusakan material pada sejumlah lokasi. Seperti kandang babi milik pengusaha rumah makan babi guling Pande Oka, yang rusak tertimpa pohon bunut, pada Jumat (22/6). Akibat kejadian ini 6 ekor babi hilang, padahal binatang menyusui ini hendak digunakan untuk persiapan di Pesta Kesenian Bali (PKB).

Kandang babi yang berada di Banjar Lekok, Kelurahan Gianyar itu tertimpa pohon bunuh pada Jumat dini hari sekitar pukul 03.00 wita. Kandang itu berada tepat di sebelah barat rumah Pande Oka itu sendiri. Letak kandang itu di dekat jurang. Kebetulan paling barat kandang, terdapat pohon Bunut yang tinggi menjulang. “ Malam itu saya terbangun, mendengar suara benturan keras, semua keluarga juga bangun, dan setelah dicek banyak suara babi ribut,” ujarnya.

Pande Oka mengatakan setelah dicek oleh ke kandang babi, diketahui bagian tembok sebelah barat kandang sudah jebol akibat ditarik oleh akar pohon bunut. Akibat kejadian ini babi didalam kandang pun berlarian keluar. “Akhirnya saudara saya berusaha mengejar babi-babi itu,” jelasnya.

Baca juga:  Puluhan Ijin Operasi Galian C di Karangasem Mati

Pande Oka mengaku tidak hafal total jumlah babi yang ada di kandang. Namun diperkirakan ada 6 babi yang tidak berhasil ditemukan. Ia pun memperkirakan babi yang hilang itu masih berkeliaran di bawah jurang. “ Enam babi itu, sampai siang kemarin tidak dia temukan. Ya, mau gimana lagi, tidak bisa menyelamatkan semuanya,” ungkapnya.

Menurut Pande Oka kejadian ini memang diluar dugaan, terlebih ia sengaja membali babi dalam jumlah banyak untuk persiapan buka stand di PKB. “ “ Jadi ini tumben beli babi agak banyak, karena besok (Sabtu-red) kami mau persiapan buka stand di PKB, “ katanya.

Sementara itu, bagian kandang yang jebol kemarin langsung dibenahi. Sedangkan, pohon bunut yang rebah ke barat langsung dipangkas oleh petugas terkait. Kebetulan di jurang di belakang kediaman bos babi guling itu terdapat proyek senderan sungai. Babi yang masih selamat, saat ini dipindahkan ke kandang di sebelahnya.

Baca juga:  Minim, Pelaku Bidang Pariwisata Ajukan Sertifikasi Tatatan Adaptasi Kebiasan Baru

Oka menjelaskan, dalam sehari, pihaknya bisa memanggang 5-6 hari ekor babi. “Kami ada dua rumah makan, yang di timur Rutan Gianyar, sama di barat TK Bhayangkari,” jelasnya.

Dikatakan Oka, babi tersebut dia peroleh dari Karangasem. Selama ini ia memang memakai babi lokal, untuk mempertahankan kualitas. Sementa bila menggunakan babi putih dagingnya dinilai kurang bagus.

Tidak hanya itu, pohon bunut yang tumbang juga terjadi di Banjar Teges Kangin, Desa Peliatan, Ubud pada Jumat pagi sekitar pukul 09.00 wita. Pohon tersbeut tumbang menimpa gudang dan tembok penyengker milik I Wayan Sumada (45). Kondisi ini dipastikan terjadi akibat hujan deras yang terus terjadi dalam beberapa hari terakhir. “ Saat ini intensitas pohon tumbang memang cukup tinggi, terjadi dibeberapa tempat di Gianyar, “ ucap Kepala BPBD Gianyar, A.A. Gde Oka Digajaya.

Baca juga:  Bold Riders Bali Siap Songsong CBR Race Day

Mendapat laporan bencana ini pihaknya pun langsung menerjunkan petugas ke lokasi untuk melakukan evakuasi. Ditambahkan BPBD Gianyar juga menerima laporan tanah longsor disertai pohon tumbang yang terjadi di Banjar Payogan, Desa Kedewatan, Ubud. “ Itu penyengker villa yang roboh karena tanahnya longsor, dan pohon bambuu yang longsor ini menimpa bangunan bale bengong, hingga bangunan itu roboh, “ katanya.

Dikatakan laporan bencana alam berupa banjir, pohon tumbang dan tanah longsor kini memang meningkat, mengikuti hujan deras yang terus terjadi. Ia pun menghibau masyarakat untuk lebih waspada. “ Hati hati melintasi areal dengan tanah yang dirasa labil, atau dibawah pohon yang dirasa sudah lapuk, jangan sampai bencana seperti ini memakan korban, “ pesannya. (manik astajaya/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *