Para pengurus subak berkumpul membahas rencana "pipanisasi" dari Bendungan Benel, Selasa (5/6). (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Puluhan pengurus Subak dibawah Subak Gede Pegubugan, Selasa (5/6) kemarin berkumpul di kantor operasional Bendungan Benel. Mereka menyatukan persepsi terkait proyek “pipanisasi” yang akan mengambil air dari Bendungan Benel.

Intinya 10 Subak yang selama ini teraliri air dari Bendungan tersebut tetap menolak pembangunan sistem penyediaan air baku dari bendungan yang dibangun tahun 2007 lalu itu. Tetapi, para klian subak masih memberi ruang komunikasi untuk mendapatkan solusi yang terbaik.

Baca juga:  Tanaman Petani Dirusak Monyet

Dalam rapat yang dipimpin langsung Klian Subak Gede Pegubugan, Wayan Astawa itu, seluruh subak tegas menolak bila air bendungan dimanfaatkan untuk pipanisasi. Namun, bila air pelimpahan dari Bendungan yang digunakan, mereka tak keberatan.

Menurut Astawa, pemasangan di bendungan bukan solusi, sebab berdampak pada air irigasi. Petani akan merasakan dampak karena padi puso tak dapat air.

Menurut mereka, selama ini sosialisasi yang disampaikan oleh pihak pelaksana, baik dari Kementerian Pekerjaan Umum lewat Balai Wilayah Sungai Bali Penida maupun Dinas Pekerjaan Umum Jembrana dinilai tidak menyeluruh. Klian Subak Tegal Berkis, Ketut Budiasa mengatakan sosialisasi tidak menjelaskan ketika ada kekeringan, apa solusi yang harus diambil.

Baca juga:  Piala Soeratin Tahun Ini Mulai Usia Dini

Sehingga muncul persepsi dari krama subak, sosialisasi ini terkesan dipaksakan tanpa memperhatikan aspirasi masyarakat. Pihaknya yakin bila sosialisasi ada solusi dari kegelisahan warga, akan ada jalan keluar. Tetapi sampai saat ini, para petani belum mendapatkan jawaban sama sekali. “Misalnya kalau seandainya padi kami kering, siapa yang didahulukan,” tandasnya.

Prinsipnya hanya satu, yakni para petani bisa terpenuhi kebutuhan air untuk irigasi. Para klian subak meminta agar nantinya proyek pipanisasi itu menggunakan air pelimpahan dan membuat penampungan. Air itulah yang nantinya diolah menjadi air baku. (Surya Dharma/balipost)

Baca juga:  Sejumlah Batu Mirip Sarkofagus Ditemukan di Perbukitan Manistutu
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *