Pascabom di Surabya, pemeriksaan di pintu masuk Bali pelabuhan Gilimanuk diperketat dipimpin Kapolres Jembrana, Minggu kemarin. Sekurangnya 120 personil dikerahkan siaga di Gilimanuk. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Pascaledakan bom di sejumlah Gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5) pagi, pengamanan pintu masuk Bali di Gilimanuk diperketat. Kapolres Jembrana AKBP Rudi P. Saragih terjun langsung memimpin pemeriksaan di pintu perbatasan Bali dan Jawa Timur itu.

Personil bersenjata diback-up dari Polres Jembrana dan Sat Brimobda Bali Detasemen C Pelopor Gilimanuk. Selain itu pengamanan di Gereja-gereja juga dilakukan oleh jajaran Polsek masing-masing wilayah.

Kapolres Jembrana AKBP Rudi P. Saragih didampingi Kabag Ops Kompol M. Didik Wiratmoko disela-sela pengamanan di Gilimanuk mengatakan pemeriksaan yang dilakukan secara rutin lebih diperketat. Untuk memaksimalkan, ratusan personil BKO dari Polres dan Brimob dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan.

Baca juga:  Belasan Duktang Terjaring di Gilimanuk

Total ada 120 anggota polisi dikerahkan siaga di pintu masuk GIlimanuk. Kapolres juga mengatakan pemeriksaan selain barang-barang bawaan juga menyasar identitas setiap orang yang masuk Bali.

Sesuai protap pengamanan di Gilimanuk baik di pintu masuk maupun keluar Bali dilakukan dengan cara pemeriksaan berlapis baik terhadap barang bawaan, identitas dan kendaraan. Pemeriksaan dilakukan secara manual oleh petugas yang berjaga.

Selain Pelabuhan utama di Gilimanuk, pengamanan juga dilakukan di pelabuhan-pelabuhan rakyat seperti di Pengambengan dan Candikusuma. Personil Polres Jembrana dari  Satuan Polair serta Babhinkamtibmas juga melakukan patroli di pesisir.

Baca juga:  Rekap Suara Nasional Usai, Pengaduan Bawaslu Bali ke DKPP Tetap Jalan

Sementara itu ratusan anggota polisi yang tersebar di polsek-polsek juga mengamankan pelaksanaan ibadah Minggu pagi di Gereja-gereja di masing-masing wilayah. “Keseluruhan ada 135 personil untuk pam di Gereja-gereja dan kita antisipasi secara cermat,” tambah Kabag Ops, Kompol M. Didik Wiratmoko.

Dari pengamatan, pengamanan pintu masuk Bali dan gereja-gerja terlihat lebih ketat. Selain personil yang bertambah, anggota yang melakukan pengamanan juga dilengkapi dengan senjata laras panjang. Setiap kendaraan yang melintas diperiksa baik surat-surat kendaraan, barang bawaan maupun identitas. (surya dharma/balipost)

Baca juga:  Indonesia Maju Bersama Dubes Dewa Made Juniarta Sastrawan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *