tahura
Ilustrasi. (BP/dok)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Pasar Karangsokong Amlapura terus menjadi sasaran empuk para maling. Pasar terbesar di Karangasem tersebut, kembali dibobol maling dengan menyasar berbagai barang.

Anehnya, peristiwa ini sudah berulang kali terjadi. Tetapi, keluhan pedagang agar sistem keamanannya dibenahi tak pernah terealisasi.

Pencurian terakhir kembali terjadi pada, Senin (23/4) lalu. Banyak pedagang tiba-tiba ribut lagi, setelah kehilangan banyak barang, seperti baju, jam tangan, jajan hingga bumbu-bumbuan.

“Ada 50 item jam tangan saya yang hilang,” kata salah satu pedagang, Pudin, yang berjualan di Pasar Karangsokong, bagian atas.

Pedagang lainnya, Luh Suteja, juga mengaku banyak kehilangan pedagang. Dia kaget setelah menggelar dagangannya, tiba-tiba banyak item bajunya hilang. Melihat seringnya ada pencurian di Pasar Karangsokong, beberapa pedagang lainnya mulai waswas. Padahal, setiap harinya sudah ada petugas jaga atau waker yang melakukan penjagaan di Pasar Karangsokong.  “Kami bayar tiap hari uang keamanan per bulan per tempat. Tapi kami disini juga terus kehilangan,” kata pedagang Agus Supriadi.

Baca juga:  Satpol PP Bali Hentikan Galian di Kutuh

Kapolsek Kota Karangasem, AKP I Nengah Berata, Selasa (24/4), mengatakan belum menerima adanya laporan warga atau pedagang Pasar Karangsokong. Meski demikian, pihaknya memastikan akan melakukan penyelidikan terhadap maraknya kasus pencurian di Pasar Karangsokong. “Kami akan turun ke Pasar Karangsokong,” kata Kapolsek.

Sebelumnya, pencurian juga marak terjadi di lingkungan Pasar Karangsokong. Sasarannya tak pilih-pilih. Mulai dari pakaian, dompet, helm, velg sepeda motor hingga ayam. Tetapi, malingnya saat itu berhasil tertangkap Unit Reskrim Polsek Kota Karangasem. Lewat serangkaian penyelidikan jajaran Polsek Kota Karangasem, dua sekawan yang bekerja sama membobol lapak pedagang saat itu berhasil diciduk polisi. Terduga pelaku berinisial LBS (18) dan IKW (19). Setelah di introgasi pelaku tak bisa mengelak dan mengakui perbuatannya.

Baca juga:  BRI Berdayakan Kelompok Perempuan, Berikan Bantuan Pelatihan dan Peralatan Usaha

Keluhan terhadap sistem keamanan, sebelumnya sudah disikapi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Karangasem. Kepala Disperindag Karangasem I Gusti Ngurah Suarta, masalah keamanan disikapi dengan penambahan jumlah tenaga keamanan. Setelah Pasar Karangsokong tutup sepenuhnya jam 11 malam, petugas akan ronda sampai pagi. Tetapi, kenyataannya pedagang kembali kemalingan. Melihat pengakuan sejumlah pedagang, nampaknya maling beraksi saat malam hari.

Pedagang Komang Supriadi berharap Dinas Perindustrian dan Perdagangan Karangasem, bisa mengamankan seluruh wilayah Pasar Karangsokong. Sebab, disana ada tiga pusat lokasi pasar. Antara lain di Pasar Senggol di atas, pasar di gedung utama di sebelah selatan dan kompleks pertokoan di tengah yang membentang dari timur ke barat. Sebagai pasar tradisional tersibuk di Karangasem, Pasar Karangsokong harus mendapat jaminan keamanan, sehingga pedagang bisa berjualan dengan tenang.  (bagiarta/balipost)

Baca juga:  Pedagang Dilarang Berjualan di Fasum, Diminta Pindah ke Pasar Rakyat Gianyar
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *