MANGUPURA, BALIPOST.com – Mengatur lalulintas penerbangan, memang perlu konsentrasi karena merupakan tugas yang tidak mudah. Sebab, ini merupakan hal yang mutlak perlu dilakukan karena menyangkut masalah keselamatan banyak orang.

Dalam hal ini, AirNav Indonesia cabang Denpasar yang merupakan penyelenggara pelayanan navigasi penerbang, terus berkomitmen memberikan pelayanan maksimal. Biasanya dalam hal ini, mereka yang bertugas diidentikkan dengan petugas pria. Namun siapa yang menduga, ternyata kaum wanita juga melakoninya.

Dengan jumlah karyawan 184 orang, 57 orang terdiri dari karyawan wanita. Untuk itu, dalam rangka menyambut hari kartini, Sabtu (21/4) seluruh karyawan wanita “Mbok Gek Penjaga langit Bali” di lingkungan AirNav Indonesia Cabang Denpasar mengenakan pakaian kebaya dalam bertugas.

Baca juga:  Warga Padangkerta Kaler Jalani Karantina Rumah

Ini dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai patriotis yang dimiliki Kartini. Tidak hanya meniti karir dan mencari nafkah, namun juga harus tahu sosok Kartini dan jasa-jasanya. Sehingga mordernisasi pemikiran dan perasaan kebangsaan dari Kartini itu, ada di hati mereka.

Menurut Air Traffic Controller AirNav Indonesia, Denpasar, Ni Putu Ayu Puspita Dewi, kegiatan ini dilakukan untuk memberikan inspirasi bagi wanita-wanita di Indonesia, dalam menggali potensi dan jati diri masing-masing. Menurutnya bekerja di AirNav merupakan pekerjaan yang memiliki resiko yang sangat besar, karena menyangkut nyawa banyak orang.

Baca juga:  Ini, Jenis Pelanggaran Perda Badung yang Mendominasi

Saat ini, AirNav Cabang Denpasar menangani sebanyak 5 Bandara diantaranya Bandara Ngurah Rai , Blimbingsari, Wisnu, Jember dan Lombok. Dalam pengaturan Navigasi tersebut, khususnya di Bali, tentu masih banyak kendala yang dihadapi.

General Manager AirNav Denpasar, Rosedi, ketika dikonfirmasi mengatakan kendala yang dialami oleh AirNav kususnya di Bandara Ngurah Rai adalah masalah kapasitas. Banyak penerbangan yang ingin masuk ke Bali, namun tidak semua bisa terlayani.

Baca juga:  PAS-Sutjidra Dukung Perusahaan Yang Serius Membangun Proyek Bandara

Saat ini, yang bisa ditangani baru sebanyak 30 penerbangan per jamnya. Di Bandara Ngurah Rai, AirNav menghandle pergerakan penerbangan sebanyak 400 lebih per hari.

Namun kendala yang dihadapi adalah memang masalah kapasitas. “Kapasitas itu bisa di terminalnya, bisa di landasannya, di Apron maupun di ruang Udara. Kapasitas juga bisa menyangkut kapasitas ATC nya, dia bisa menghandle pesawat per jam nya berapa,” ujar Rosedi. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *