Anak-anak mengantre untuk memperoleh air bersih di salah satu desa di Buleleng. (BP/ist)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Sarana Prasarana Air Minum (SPAM) akan dibangun di dua desa untuk mengatasi krisis air bersih di Buleleng. Dua desa yang disasar adalah Desa Sambirenteng dan Desa Tembok.

Dari upaya penanganan krisis air bersih itu, sampai tahun ini, masih menyisakan beberapa desa yang rawan terjadi krisis air bersih. Desa itu diantaranya, Sembiran, Les, dan Desa Julah.

Setelah bertahun-tahun warga di desa ini kesulitan krisis air bersih, sekarang persoalan itu ditanggulangi dengan membangun sumur bor berkapasitas 10 liter perdetik. Pasokan air sumur yang dialirkan dengan pompa air yang memanfaatkan listrik PLN itu, memenuhi kebutuhan air bersih bagi 800 kepala keluarga (KK) warga Desa Sambirenteng.

Data di Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Rabu (18/4) kemarin, Desa Sambirenteng satu dari beberapa desa di Buleleng timur yang dikategorikan sebagai desa rawan mengalami krisis air bersih. Persoalan ini terjadi sejak bertahun-tahun silam dan penanganan selalu gagal karena kesulitan sumber mata air. Kondisi tidak bisa dihindari karena SPAM yang dibangun oleh desa dengan tehnik grafitasi dari sumber matar air di hutan lindung tidak mencukupi kebutuhan air bersih seluruh warga.

Baca juga:  Debit Air Sungai di Bali Alami Penurunan

Karena tidak ada solusi permanen, warga berusaha untuk mencari segala cara agar bisa mendapatkan air berish baik untuk memasak dan keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK-red). Puncaknya, ketika musim kemarau warga harus mengutamakan untuk mencari air terlebihdahulu sebelum memulai mengurus ladang atau bekerja untuk penghasilan keluarga.

Demikian pula, pada sore hari warga harus pulang lebih awal dari pekerjaanya karena harus antre menampung air bersih.  Sedangkan, ketika musim hujan, warga memanfaatkan air hujan yang ditampung hanya untuk MCK saja. Sementara air minum warga tetap membeli air mineral atau mencari ke sumber-sumber mata air terdekat.

Persoalan klasik ini sekarang mulai ditanggulangi dengan menambah besar pasokan air bersih. Tambahan pasokan air bersih ini dilakukan dengan membangun satu unit sumur bor dengan sumber dana dari APBD Buleleng Tahun 2018. Dari kajian teknis, sumur bor ini mengeluarkan air dengan debit sebesar 10 liter perdetik. Kalau diasumsikan debit air sebesar 1 liter perdetik memapu memenuhi kebutuhan air bersih untuk 80 KK, sehingga sumur bor ini akan mampu melayani air bersih untuk 800 KK warga Desa Sambirenteng.

Baca juga:  Korban Jiwa Nihil, Kasus COVID-19 Harian Dilaporkan Bali Alami Kenaikan

Kepala Dinas PUPR Buleleng Ketut Suparta Wijaya mengatakan, pemerintah sebanrnya mulai tahun 2017 lalu sudah memprogramkan penambahan sumur bor untuk menambah besar debit air bersih di Desa Sambirenteng. Pemerintah sendiri sudah menyusun detail enjenering desain (DED). Pembanguna sumur bor Ini karena sebagian besar warga belum bisa dilayani SPAM air desa dengan tehnik grafitasi dari sumber air dari kawasan hutan lindung. Sayang, sejak tahun itu pembangunan sumur bor ini belum bisa direalsiasikan karena pekerjaanya gagal tender. Tidak ingin programnya kembali gagal, tahun ini PUPR sudah menyempurnakan dokumen lelang, sehingga pembangunan sumur bor bisa teralsiasi di tahun ini. “Dua kali itu gagal dan dokumen lelangnya sudah kami sudah sempurnakan dan tahun ini kita lelang kembali dan yakin akan ada pemenang, sehingga sumur bor bisa dibangun untuk menuntaskan permasalahan klasik di Sambirenteng,” katanya.

Baca juga:  Penuhi Kebutuhan Air Bersih Nusa Penida, Bupati Suwirta Terus Berjuang

Menurut Suparta Wijaya, sesuai DED konstruksi sumur bor secara umum sama dengan sumur bor di desa lain yang sudah lebih dahulu dibangun. Hanya saja, pompa air di sumur ini belum menggunakan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau Solar Cell. Sebaliknya, PUPR masih menggunakan jaringan listrik PLN. “Di sana belum pakai solar cell, sehingga kita tetap pakailistrik  PLN. Kordinat sudah ditetapkan dan setelah lelang selesai, sumur bor itu kita bangun. Setelah ini di Desa Tembok akan kita sasar dan rencananya gunakan solar cell,” tegasnya.

Setelah mempersiapkan sumur bor di Sambirenteng, PUPR memprogramkan pembangunan sumur bor di Desa Tembok, Kecamatan Tejakula. Dari perencanaan awal, sumor bor ini akan memanfaatkan daya listrik dari pembangunan PLTS. (kmb38)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *