Uang
Ilustrasi. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pada Februari 2018, aset dan DPK perbankan di Bali mengalami pertumbuhan. Rata-rata pertumbuhannya hanya mencapai 1 digit.

Rinciannya, aset bank umum perbankan tumbuh 7,97 persen (yoy), bank umum syariah tumbuh 4,67 persen (yoy), dan BPR tumbuh 9,32 persen (yoy). Sedangkan DPK tumbuh 8,57 persen (yoy). Kepala OJK Regional 8 Bali Nusa Tenggara Hizbullah mengatakan, total aset bank umum konvensional mencapai Rp 105,2 triliun pada Februari 2018. Dibandingkan Februari 2017 tumbuh 7,97 persen (yoy) karena pada periode itu asetnya Rp 97,5 triliun.

Baca juga:  Parama Satya Budaya dan Wija Kusuma Untuk Seniman Gianyar

Sementara itu, aset bank umum syariah tumbuh dari Rp 1,9 triliun menjadi Rp 2 triliun. Sedangkan aset BPR tumbuh dari Rp 12,9 triliun menjadi Rp 14,2 triliun. Sementara DPK tumbuh 8,57 persen (yoy) dari Rp 88,7 triliun menjadi Rp 96,3 triliun pada Februari 2018.

Atas kinerja itu, OJK menyambut positif membaiknya kinerja perbankan di Bali. Tumbuhnya DPK menunjukkan animo masyarakat menyimpan dana mengalami peningkatan. “DPK masih disumbang dari tabungan dan deposito seiring kepercayaan masyarakat menyimpan dananya di perbankan,” ujarnya Kamis (12/4).

Baca juga:  SDM Bali Diminta Berani Tunjukkan Kemampuan dan Tetap Rendah Hati

Di bank umum, penghimpunan DPK didominasi oleh tabungan yaitu mencapai Rp 40,9 triliun atau tumbuh 12,36 persen (yoy) dari tahun sebelumnya Rp 36,4 triliun. Sedangkan deposito tumbuh 4,13 persen (yoy) dari Rp 29,2 triliun menjadi Rp 30,4 triliun.

Sumbangan DPK BPR dari tabungan yaitu, Rp 2,5 triliun. Tumbuh 13,95 persen (yoy) karena pada Februari 2017 tabungan BPR hanya Rp 2,2 triliun. Untuk deposito, BPR mampu menghimpun Rp 7 triliun atau tumbuh 12,12 persen (yoy) dari Rp 6,3 triliun tahun sebelumnya.

Baca juga:  Kasus Korupsi Alkes RSUD Mangusada, Tiga Tersangka Lagi Sedang Diproses

“Dengan pertubuhan DPK berarti masyarakat mempunyai dana untuk disimpan. Seharusnya simpanan dana ini bisa disalurkan ke kredit namun kenyataanya pertumbuhan kredit masih rendah,” paparnya.

Hizbullah optimis, DPK akan masih bisa tumbuh lagi pada pertengahan tahun seiring membaiknya inklusi keuangan masyarakat di Bali.(Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *