SINGARAJA, BALIPOST.com – Pantai Penimbangan Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng beberapa tahun sebelumnya belum banyak orang yang tahu. Kawasan ini dulu hanya dikenal sebagai tempat anak muda menghabiskan malam minggu.

Sekarang pantai terus berkembang, sehingga tidak saja menjadi tempat anak-anak muda “bermalam minggu”, tetapi jadi tempat konservasi penyu dan terumbu karang. Menariknya, aktifitas konservasi muncul berkat rintisan secara swadaya nelayan.

Sekarang aktifitas konservasi berkembang menjadi media edukasi pelajar, mahasiswa masyarakat umum tentang penangkaran penyu dan terumbu karang. Konservasi penyu ini diawali dengan penyelematan penyu yang bertelur di daratan pasir pantai di sebelah timur Pura Segara Penimbangan.

Penyelamatan telur penyu oleh nelayan itu terus berkembang. Kendati kemampuan sumberdaya manusia (SDM), nelayan yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) Sari Segara ini, namun mereka berhasil menyelematkan ribuan telur penyu.

Telur tersebut diselamatkan hingga menetas menjadi tukik. Tukik hasil penangkaran itu kemudian secara bertahap dilepasliarkan ke habitat aslinya.

Baca juga:  Vonis Pembunuh Agung Mirah Ditunda

Kesadaran nelayan dalam menjaga kelestarian penyu dibarengi dengan mengalirkan dukungan pihak ketiga dan pemerintah desa dan instanasi terkait di Pemkab Buleleng menggalakan konservasi penyu dan terumbu karang di pantai ini. Bahkan, sejumlah aktifitas penangkaran penyu ini sempat dikunjungi oleh penyanyi legendaris Iwan Fals belum lama ini.

Beberapa pemerhati lingkungan dan akademisi Universitas Pendidikan Ganseha (Undiksha) dan beberapa perusahaan terus mendorong konservasi ini. Di samping itu, Balai Besar Risert Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) Gondol-Bali mulai memberikan perhatian terhadap konservasi oleh nelayan Pantai Penimbangan.

Nelayan telah dibina tentang budidaya tripang dan abalone. Selain untuk menjaga ekosistem laut, budi daya ini diajarkan agar nelayan bisa mendapat penghasilan dari penjualan tripang dan abalone yang memiliki harga jual tinggi.

Sekarang aktifitas ini pun selain dijadikan media edukasi tentang konservasi penyu dan terumbu karang. Sekaligus cukup mendongkrak pengembangan pariwisata bahari di daerah ini.

Baca juga:  Akhir Tahun, Wisdom Mulai Menyeberang ke Bali

Terbukti, dalam hari libur panai ini selalu ramai dikunjungi. Selain bisa menyaksikan aktifitas penangkaran penyu, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan alam bawah laut.

Salah seorang perintis dan penggiat konservasi penyu Pantai Penimbangan Putu Dedy Yastika mengatakan, konservasi yang sedang berjalan ini telah membangkitkan pengembangan potensi wisata Pantai Penimbangan.

Konservasi ini selain untuk menjaga kelestarian biota laut, dirinay ingin mengembangkan kawasan pantai untuk penunjang pariwisata di Bali Utara. Sejak dirintis smapai sekarang, Dedy mengaku sudah memberi dampak positif.

Untuk itu, ke depan konservasi dengan moto “save penyu” ini terus digalakan. Ini dilakukan bersama nelayan untuk menjaga dan menyelamatkan setiap penyu yang akan bertelur. Upaya nelayan ini mencegah maraknya aksi pencurian telur atau bahkan pencurian penyu seperti yang terjadi sebelum pihaknya merintis konservasi swadaya ini. “Dari awal kami dengan model nekat ingin menjaga kelestarian penyu atau terumbu karang. Meski masih mengalami keterbatasan baik SDM rendah dan dukungan sarana prasarana, namun konservasi ini sudah berjalan  untuk melindungi kelestarian penyu itu sendiri,” jelasnya.

Baca juga:  Pagar SDN 2 Tegallinggah Ambruk

Pria yang akrab disapa Melor ini mengatakan, untuk mengoptimalkan konservasi penyu dan terumbu karang dirinya memerlukan dukungan semua pihak baik pemerintah dan pihak swasta. Kepada pemerintah, dirinya mengharapkan instansi berwenang bisa memfasilitasi nelayan untuk mendapatkan izin konservasi, sehingga dengan legalitas tersebut nelayan tidak canggung dalam melakukan konservasi itu sendiri. “Sejak kami sering menyelamatkan telur penyu, saya mencari wawasan penangkaran ke lokasi penangkaran penyu di Serangan Denpasar dan peningkatan SDM ini penting termasuk untuk melegalisasi konservasi ini sangat kami perlukan, sehingga kalau ini diwujudkan, kelestarian biota laut Penimbangan akan lestari dan manfaatnya untuk penunjang wisata di daerah kita,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *