Menko Luhut Pandjaitan. (BP/dok)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Setelah sempat tarik ulur soal pembangunan Bandara di Buleleng Utara, pemerintah pusat agaknya memberi lampu hijau terkait hal ini. Kepastian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Pandjaitan, Kamis (29/3).

Menurutnya, selain melakukan berbagai pengembangan infrastruktur untuk mendukung penyelenggaraan Annual Meeting IMF-WB 2018 di Bali, Oktober mendatang, pembangunan jangka panjang juga akan dilakukan. Pembicaraan ini dibahas dalam rapat kerja yang digelar, Selasa (27/3) di Jakarta dengan pihak Bapenas, Pemda Bali dan World bank.

Dalam rapat itu, ada persamaan pandangan terkait rencana pengembangan pariwisata di kawasan Bali Utara. Sudah dipastikan Bandara Bali Utara akan segera dibangun.

Baca juga:  Dari Lima Besar Partai Elektabilitas Teratas hingga Lahan Warga Kena Jalur

Ia mengutarakan pembangunan tinggal menyesuaikan jadwal, karena investasinya cukup besar. “Untuk lapangan udara di Bali Utara, peletakan batu pertama akan segera dilakukan. Namun untuk study-nya diharapkan segera bisa diselesaikan,” kata Menko Luhut saat ditemui usai meninjau kesiapan sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan Annual Meeting IMF-WB 2018 di Bali.

Menurut Luhut, meski pembangunan bandara Bali Utara akan dilakukan, namun pengembangan Bandara Ngurah Rai juga tetap dilakukan. Bahkan, dikatakannya, untuk kelancaran proyek perluasan bandara Ngurah Rai, Gubernur Bali Kamis (29/3) sudah mengeluarkan rekomendasi untuk itu. “Terkait renovasi bandara, akan mulai dikerjakan. Itu setelah Gubernur Bali mengeluarkan rekomendasi untuk perluasan apron seluas 45 hektare,” pungkasnya.

Baca juga:  Jemput Warganya di Bali, Ini Jadwal Kedatangan Pesawat Polandia dan Lithuania

Untuk memunjang pariwisata di Bali Utara, selain pembangunan Bandara juga akan segera direalisasikan pembangunan tol menuju bali utara. Selain itu, untuk meratakan pariwisata di kawasan lain, jalan kiri dan kanan Bali, misalnya Tanah Lot, Karangasem juga akan diperbaiki.

Diharapkan Bali itu betul-betul lingkungannya bisa terpelihara, dan infrastrukturnya juga bisa jalan. “Saya kira itu sudah selesai. Jadi dengan pak Gubernur, dengan Pemda juga sudah,” ujar Luhut.

Dalam rangka persiapan IMF, untuk penyelesaian patung garuda wisnu kencana (GWK) saat ini progresnya sudah mencapai 60 persen. Bahkan, pada 20 Mei mendatang, akan dilakukan upacara secara adat Bali untuk pemasangan crown (mahkota) patung Wisnu. Sedangkan, pada tanggal 28 Agustus mendatang, akan dilakukan prosesi peresmian oleh Presiden Joko Widodo. “Penyelesaian patung GWK sudah mencapai 60 persen progresnya,” terangnya.

Baca juga:  Ini, Kabupaten Penyumbang Terbanyak Korban Jiwa COVID-19 Harian

Selain melakukan peninjauan perluasan Bandara Ngurah Rai, Menteri Luhut juga mrlakukan peninjauan terkait kesiapan tempat pendidikan kepariwisataan di STP Bali. Selaim itu, juga meninjau kawasan ITDC Nusa Dua dan juga meninjau terminal cruise di pelabuhan Benoa. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

2 KOMENTAR

  1. Nah, begitu donk….! Harus ada Solusi utk menjawab ketimpangan ekonomi pembangunan di Bali, dan tidak bertumpa saja di Bali Selatan.
    Jempol untuk Pak LBP……, mimpi Bali Utara untuk miliki Bandara di laut.. segera terwujud. Matur Suksma pak Menko.

  2. Duitnya mo bangun dari mane bro..? Katanya bank Dunia nggak mendukung..? Lagian kan nggak perlu banget.,? NGURAH RAY dah cukup bagus koq… laa kalok mo diperluas yaa boleh tapi kan nggak usah sampe BALI UTARA sono toch..? Mubazir nanti… seperti hotel2 tumbuh bagaikan Jamur… yang kadang2 nggak Ada yang nginep… laaa … koq latah banget coy

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *