Wisatawan mengunjungi Tanah Lot. Terkait melasti yang digelar serangkaian Nyepi, pihak pengelola melakukan peningkatan keamanan. (BP/san)

TABANAN, BALIPOST.com – Selain sebagai tujuan wisata, Tanah Lot juga menjadi tempat upacara Melasti bagi umat Hindu menjelang hari raya Nyepi. Untuk ini, pihak Manajemen bekerjasama dengan Polres Tabanan mengadakan peningkatan keamanan sehingga proses Melasti maupun kunjungan wisatawan berlangsung aman dan nyaman.

Manajer DTW Tanah Lot, Ketut Toya Adnyana, Kamis (8/3) mengatakan prosesi Melasti di Tanah Lot untuk tahun ini dimulai Minggu (11/3). “Upacara Melasti untuk tahun ini dimulai hari Minggu (11/3). Untuk keamanan selama prosesi ini hingga hari Nyepi nanti sudah ada peningkatan keamanan,” ujar Toya.

Baca juga:  Dua Pemancing Terseret Ombak di Tanah Lot, Pencarian Susuri Pantai

Tidak hanya dari pihak Kepolisian, dalam pengamanan jelang Nyepi ini juga dilibatkan pecalang desa, security Tanah Lot dan polisi Pariwisata. Mengenai tingkat kunjungan, meski sudah mendekati Nyepi masih normal.

Bahkan dari persentase kunjungan, wisatawan mancanegara mulai mendominasi. Seperti diketahui, saat erupsi Gunung Agung beberapa waktu lalu, kunjungan Wisman ke DTW Tanah Lot menurun drastis dan didominasi oleh Wisatawan Domestik (Wisdom).

Baca juga:  Cuti Lebaran Menyesuaikan Tugas Penting Kedinasan

Saat ini berdasarkan data, selama bulan Maret kunjungan wisman sebanyak 4703 orang sementara wisdom sebanyak 2958 orang. Toya melanjutkan untuk kunjungan Maret 2018 jika dibandingkan dengan Maret 2017 tidak terlalu jauh berbeda.

Untuk hari Pengerupukan menurut Toya, DTW Tanah Lot tetap menerima kunjungan.Hanya saja waktu operasionalnya diperpendek dibandingkan hari biasa. “Operasional DTW pada hari Pengerupukan hanya sampai jam 18.00 Wita. Biasanya operasional sampai pukul 19.30 Wita,” ujarnya.

Baca juga:  Cegah Gangguan Jelang Nyepi, Ini Dilakukan Polresta Denpasar

Mengenai waktu operasional yang lebih pendek ini, tidak ada informasi khusus ke guide ataupun travel karena kebanyakan sudah mengetahui hal tersebut biasa diterapkan menjelang Nyepi. Tetapi pihak manajemen tetap memberikan peringatan mengenai operasional yang tutup lebih awal setiap 10 menit sekali kepada pengunjung di hari Pengerupukan tersebut. (Wira Sanjiwani/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *