Petir
Ilustrasi. (BP/dok)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Warga Lingkungan Sidayu Kelurahan Penarukan, pada Kamis (22/2) sekitar pukul 06.30 Wita menemukan mayat membusuk. Warga bernama Ketut Suparta asal Lingkungan Sidayu, Kelurahan Penarukan, yang pertama kali menemukan mayat tersebut.

Ketika itu, ia sedang berada di kebun miliknya hendak mengairi sawah. Namun niat itu urung dilakukan karena air di saluran irigasi yang mengalir volumenya kecil. Padahal, ia tahu bahwa air di saluran irigasi cukup deras apalagi sebelumnya turun hujan.

Baca juga:  Pasar Ubud Kembali Terbakar

Suparta kemudian memutuskan melihat kondisi saluran irigasi untuk membersihkan jika saluran itu tersumbat. Saat itulah dilihat ada sesosok mayat yang menyangkut di saluran irigasi.

Temuan itu kemudian dilaporkannya ke Banbinsa setempat. “Saya lihat juga kondisinya sudah membusuk. Langsung saya lapor ke polisi,” katanya.

Kapolsek Kota Singaraja Kompol Anak Agung Wiranata Kusuma seizin Kapolres Buleleng AKBP Suratno,S.IK mengatakan, dari hasil pemeriksaan luar yang dilakukan dokter dari Puskesmas Penarukan tidak ditemukan luka yang mencurigakan. Kondisi mayat sudah membusuk karena diperkirakan korban sudah meninggal lebih dari tiga hari.

Baca juga:  Soal Keracunan Susu Kedelai, Produsen Tak Punya Izin Edar

Posisi mayat saat ditemukan tersangkut pada saluran irigasi Subak Sidayu Kelurahan Penarukan dengan kondisi kaki tertekuk. Posisi kepala ada pada sebelah utara. Identitas jasad itu adalah Wayan Gunayasa, yang merupakan warga Banjar Dinas Kawan, Desa Petandakan.

Kondisi bagian kepala terlihat paling membusuk dan sudah digerogoti ulat. “Sudah dicek kondisinya badannya lebam dan sudah putih kemungkinan sudah meninggal 3 hari lebih. Sementara yang mencurigakan tidak ada, ada lebam yang wajar karena meninggalnya sudah lebih dari tiga hari,” katanya. (Mudiarta/Bali Post)

Baca juga:  Polisi Amankan Pasangan Pembuang Orok di Pantai Pebuahan
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *