Petugas kepolisian melakukan olah TKP gantung diri, Senin (5/2). (BP/ist)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Warga Banjar Dinas Basangalas Kangin, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, I Made Widya ditemukan tewas gantung diri di kamarnya, Senin (5/2). Kakek berusia 80 tahun ini diduga nekat melakukannya lantaran depresi karena sakit yang dideritanya tak kunjung sembuh.

Korban gantung diri menggunakan selendang, diikat pada tangga bambu yang ditaruh melintang pada meja dengan lubang plafon. Kapolsek Abang AKP I Nyoman Sugitayasa, membenarkan kejadian itu.

Sebelumnya, anak korban Ni Luh Putu Semadi datang ke rumah sekitar pukul 11.30 wita. Saat tiba di rumah, anak korban melihat ibu kandungnya I Made Loka sedang duduk di teras rumah tanpa ayahnya. Ia pun berupaya menemukan ayahnya dan mencari ke kamarnya.

Baca juga:  Generasi Muda Harus Mampu Tangkal Beragam Ancaman

Di dalam kamar, ia menemukan ayahnya telah tergantung pada sebuah tangga bambu. Tangga ini di taruh melintang di atas meja dengan lubang plafon, menggunakan selendang kain warna putih.

Peristiwa itu membuat dia kaget dan berteriak minta tolong. Teriakan sang anak didengar kerabat dan keluarganya di sekitar rumah. Kemudian, bersama-sama menurunkan jenazah korban.

Setelah dicek, ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal. “Korban diperkirakan meninggal kurang dari dua jam sejak diperiksa pukul 12 siang,” kata kapolsek.

Baca juga:  Kepepet Bayar Tilang, Tukang Sampah Mencuri

Setelah melakukan olah TKP, ditemukan selendang warna putih yang diduga digunakan korban gantung diri. Ditemukan sebuah TV 14 inchi warna hitam di lantai kamar yang diduga sebagai tempat tumpuan korban saat gantung diri. Selain itu, juga ditemukan tiga lembar surat yang diduga merupakan tulisan tangan korban.

Isinya bahwa korban tidak dapat menahan sakit yang selama ini dideritanya serta keluarga korban agar tidak menyesali perbuatan korban. “Surat ini sepertinya agar keluarganya tak menyesali perbuatannya. Ini yang mempertegas kalau korban gantung diri karena sakit menahun,” tegasnya.

Baca juga:  Beringin Tumbang, Tujuh Bangunan di Pura Desa Pausan Roboh

Kapolsek AKP I Nyoman Sugitayasa, sangat menyayangkan korban mengambil jalan pintas seperti ini. Pihak keluarga korban juga sangat menyesalkan ini. Sebab, mengakhiri hidup dengan cara gantung diri, tentu bukan pilihan untuk keluar dari masalah penyakit.

Dia berharap, cara-cara seperti ini tak diikuti warga Abang lainnya. Pihak keluarga juga diharapkan bisa menenangkan dan memberikan pemahaman bagi keluarga yang mengalami persoalan serupa. Agar tidak memilih jalan pintas dengan gantung diri. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *