Beberapa orang melintas di parkiran gedung balai budaya Denpasar di Lumintang, Rabu (31/1). Pembangunan fisik gedung telah usai, kini pemerintah Kota Denpasar berncana melajutkan ke tahap mekanikal elektrikal. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pembangunan sentral parkir dan balai budaya di Lumintang, belum sepenuhnya kelar. Karena masih ada beberapa pekerjaan yang belum bisa dilakukan di tahun ini.

Karena itu, pembangunannya masih akan berlanjut dan diperkirakan pada 2019 akan rampung sepenuhnya. Demikian ditegaskan Plt.Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Nyoman Ngurah Jimmy Sidharta ditemui disela-sela peresmian penataan Tukad Badung, Rabu (31/1).

Jimmy mengatakan, tahun ini akan digarap proyek mekanikal elektrik (ME) nya saja. Sekarang sedang persiapan tender. Kemudian masih berlanjut pada pengadaan mebeler dan juga fasilitas pendukung lainnya. “Saat ini baru fisiknya saja, ornamen dan fasilitas pendukung lainnya balum ada, sehingga masih akan berlanjut lagi proyeknya,” ujar Jimmy yang juga Asisten II Setda Kota Denpasar ini.

Baca juga:  Satgas PMK Keluarkan SE No. 6, Bali Bisa Kirim Babi Tanpa Divaksinasi

Seperti diketahui, proyek pembangunan lanjutan balai budaya yang berada di atas sentral parkir Lumintang ini sudah rampung untuk pengerjaan 2017 lalu. Balai budaya ini akan digunakan untuk menampung kegiatan seni dan budaya yang dilakukan oleh masyarakat, komunitas, serta sekaa-sekaa seni yan ada di Denpasar.

Balai budaya ini berada di lantai II sentral parkir Lumintang. Sentral parkir tersebut mampu menampung 154 unit kendaraan roda empat dan 328 unit roda dua. Pembangunan balai budaya ini dianggarkan dana pagu sebesar Rp 46,9 miliar. Namun, setelah lelang nilai kontraknya hanya Rp 41,4 miliar yang dimenangkan oleh PT Bianglala Bali dengan nomor kontrak 640/2525/DPUPR/2017 tertanggal 10 Mei 2017. Proyek ini ditangani konsultan perencana PT Kencana Adi Karma dan konsultan pengawas PT Narada Karya.

Baca juga:  Sikapi Dua Orang Positif Corona, Bali akan Lakukan Ini

Sebelumnya, sentral parkir telah digarap secara bertahap sejak 2014 lalu. Pada tahap pertama, telah menelan dana sebesar Rp 13,4 miliar yang digarap PT. Tunas Jaya Sanur. Sedangkan pada tahap II yang digarap PT Undagi Jaya Mandiri menelan dana Rp 9 miliar. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *