Pekerja menjemur gabah di salah satu tempat penggilingan gabah. (BP/dok)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Selama beberapa pekan terakhir ini, harga beras di Klungkung ikut mengalami kenaikan. Jenis medium, harganya di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Keterbatasan pasokan akibat cuaca buruk diduga menjadi salah satu penyebab. Menyikapi hal tersebut, pemkab berencana memaksimalkan produksi beras lokal dengan menambah keterlibatan Koperasi Unit Desa untuk menyerap gabah petani lokal.

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menyebutkan dalam upaya menekan harga beras di pasaran, pemkab telah melakukan langkah untuk meningkatkan produksi. Salah satunya melibatkan Koperasi Unit Desa (KUD) untuk membeli gabah petani lokal. “KUD membeli gabah petani dengan harga lebih mahal dari pasaran. Menjual beras lebih murah dari pasaran. Ini bermain divolume. Sekarang yang menerapkan itu baru Takmung, Gelgel, dan Dawan,” jelasnya.

Baca juga:  Oknum Mahasiswa Ditangkap, Jadi Kurir Narkoba Napi Kerobokan

Namun, karena kenaikan harga bahan pokok itu sangat sering terjadi, pemkab berencana menambah KUD yang bisa menerapkan hal serupa. “Rencananya KUD Bakas dibangkitkan lagi. Dengan ini, produksi beras bisa semakin meningkat,” sebutnya.

Mengimbangi program tersebut, Bupati asal Nusa Ceningan ini menyatakan KUD juga perlu didukung dryer supaya tetap bisa berproduksi ditengah musim hujan. “Saat hujan, petani tidak perlu menjemur. Tapi bisa menggunakan dryer. Dengan ini, produksi beras akan terus berjalan. Berbeda dengan sekarang. Yang punya itu (dryer-red) kan terbatas. Sehingga jual berasnya tetap mahal,” katanya.

Baca juga:  Turun 1.000-an Orang, Tambahan Kasus COVID-19 Nasional dari Sehari Sebelumnya

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Klungkung, I Wayan Ardiasa mengatakan serapan gabah petani oleh KUD cukup besar. Distribusi berasnya ke pasaran berjalan cukup efektif, sehingga mampu membantu mengantisipasi lonjakan harga yang signifikan. “Ini cukup efektif. Tetapi terkadang ada kendala saat musim hujan karena penjemuran lebih sulit,” tandasnya. (Sosiawan/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *