Jalan tergerus di Desa Munduk, Buleleng akibat hujan deras yang turun selama beberapa hari. (BP/dok)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Hujan deras yang melanda hampir seluruh wilayah Buleleng pada Selasa (23/1) malam hingga Rabu (24/1) mengakibatkan sejumlah bencana. Kejadian bencana longsor, banjir bandang, hingga badan jalan yang tergerus longsor terjadi di beberapa lokasi.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Made Subur mengatakan sejak menerima laporan bencana alam, pihaknya telah menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke sejumlah lokasi bencana. Ia mengakui tingginya intensitas hujan memicu bencana alam di beberapa lokasi.

Baca juga:  Permintaan Padi Hitam Masih Terbatas

Sementara itu, terkait kerugian, BPBD masih melakukan pendataan dampak bencana. Nantinya, hasil pendataan ini dijadikan acuan dalam memberikan bantuan terhadap warga terdampak bencana. “Untuk jalan yang tergerus seperti di Desa Munduk kami sudah berkordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi untuk mendapatkan bantuan perbaikan sementara. Di wilayah lain kami masih melakukan pendataan dan tim masih bekerja untuk menelusuri lokasi bencana di daerah lain,” jelasnya.

Baca juga:  Awal 2019, 6 Bencana Landa Karangasem

Di Desa Munduk, Kecamatan Banjar, sebagian jalan provinsi tergerus tanah longsor. Bencana ini mengakibatkan kendaraan yang melintas harus bergiliran. Selain itu, karena tertutup lumpur jalan menjadi licin, pengendara harus ekstra hati-hati untuk menghindari terjadinya lakalantas.

Tak hanya di Muduk, longsor juga terjadi di Desa Pedawa. Sebuah rumah semi permanen milik Gede Eka Sumayasa (28) rusak berat setelah tertimbun tanah. Rumah ini posisinya di perkebunan cengkeh yang terjal.

Baca juga:  Jalin Kerja Sama dengan Perumda Dharma Santika, ACS Siap Serap Produk Lokal Bali

Eka Sumayasa menuturkan, sebelum tanah longsor, hujan terjadi selama dua jam. Beruntung ketika longsor, ia bersama kedua orangtuanya berhasil menyelamatkan diri. “Saya dan keluarga sebenarnya sudah tidur. Rumah sudah rata dan beruntung saya dibantu warga untuk menyelematkan diri,” katanya.

Di Desa Bestala, Kecamatan Seririt jaringan pipa air bersih putus karena luapan air sungai. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *