Abu vulkanik akibat letusan Gunung Agung mencapai bangli. (BP/ist)

BANGLI, BALIPOST.com – Gunung Agung pada Senin malam sekitar pukul 11.40 Wita kembali mengalami erupsi. Bahkan paparan abu gunung tertinggi di Bali itu sampai ke sejumlah kabupaten/kota, seperti Bangli, Gianyar dan Badung.

Salah seorang warga di Lingkungan LC Subak Aya, Bangli, Ayu mengungkapkan, paparan abu vukanik akibat erupsi Gunung Agung memang sampai di rumahnya. Kata dia, paparan abu akibat erupsi tersebut cukup tebal.

“Abunya memang cukup tebal. Di bunga kamboja dan di sanggah (tempat suci keluarga, red) cukup banyak ada abu vulkaniknya. Tapi pastinya saya kurang tahu jam berapa erupsi yang terjadi. Yang jelas erupsinya pasti malam hari,” ungkapnya.

Baca juga:  Pasien COVID-19 Meninggal Terbaru, Seluruhnya Tak Miliki Penyakit Penyerta

Hal senada juga disampaikan warga lain asal Banjar Sidawa, Bangli, Wayan Armada. Dikatakan, paparan abu vulkanik yang mengenai pekarangan rumahnya sangat tebal sekali.

Bahkan di mobilnya abu yang melekat cukup banyak. “Sekarang abu masih menempel tebal di mobil. Belum saya bersihkan. Nanti sepulang kerja baru akan dibersihkan,” ujar Armada.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli I Ketut Agus Sutapa mengungkapkan, laporan secara resmi dari desa-desa atau camat sejauh ini memang belum ada. Namun di halaman kantor BPBD dan mobil diakuinya memang terdapat abu vulkanik. “Di mobil, abu vulkanik yang menempel sangat tebal sekali,” ucapna.

Baca juga:  Workshop Perpustakaan, Gianyar Miliki 447 Perpustakaan

Agus Sutapa mengatakan, sepanjang Gunung Agung masih dinyatakan berada di level IV (Awas) dirinya meminta masyarakat Bangli supaya tetap waspada dengan paparan abu vulkanik. Sebab, Gunung dengan ketinggian 3142 mdpl itu rentan terjadi erupsi sewaktu-waktu.

Pihaknya minta kepada warga agar selalu menyiapkan masker jika berpergian. “Abu vulkanik memang cukup berbahaya. Karena kulit jika terkena bisa gatal-gatal dan jika mengenai mata bisa iritasi. Sementara kalau sampai masuk ke dalam tubuh, akan sangat mengganggu saluran pernapasan,” tegas Agus Sutapa. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Dewan dan Disdik Bali Sepakat Tak Ada PPDB SMA/SMK Gelombang Kedua
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *