Aparat keamanan saat menghalau keributan bentrok yang terjadi di Banjar Taman, Desa Bedulu, Blahbatuh. (BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Aksi bentrok antar warga terjadi menejelang malam pergantian malam tahun baru, Minggu (31/12) malam. Warga Banjar Pacung, Desa Adat Patemon, Desa Pejeng Kelod, Tampaksiring diketahui melakukan penyerangan ke Banjar Taman, Desa Bedulu, Blahbatuh. Bentrokan yang diisi dengan aksi lempar batu ini akhirnya memicu korban luka dari kedua belah pihak, dan satu orang luka berat dilarikan ke RSUD Sanjiwani, Gianyar.

Warga Desa Adat Patemon, Dharmayasa mengatakan ada sejumlah warganya yang mengalami luka akibat bentrokan tersebut. “Awalnya ada adik saya lewat disana diposkonya itu (Banjar Taman-red) ada orang minum dan jojing di jalan, Nah pas lewat itu adik saya (asal Desa Patamon) dipangil, dikira oleh saudaranya yang disana, begitu disamperi ternyata tidak dan malah adik saya dipukul,“ katanya.

Sementara Perbekel Desa Bedulu, Ketut Rinatha, Senin (1/1) menerangkan awal kejadianya Ketut Rinata mengaku tidak melihat secara pasti, namun informasi yang ia terima awalnya memang ada warga Desa Adat Patemon lewat di Banjar Taman, “Yang lewat ini memang sempat di stop, karena saat berkendara motor tidak seimbang, tapi tidak diapakan dan langsung diberikan lewat lagi. Lalu entah seperti apa informasi di Patemon tiba-tiba saja pemuda Patemon nyerang ke Banjar Taman, “ bebernya.

Baca juga:  Pj Gubernur Bali Terima Kunjungan Koster

Dikatakan dari serbuan itu pemuda Banjar Taman pun tidak mengerti ada masalah apa. Aksi lempar batu pun tidak terhindarkan dari kejadian itu, sampai sejumlah botol minuman pecah di sejumlah ruas jalan. “Kejadiannya itu di perempatan menuju Desa Adat Patemon, masih di wilayah Banjar Taman, pemuda Banjar Taman langsung lari setelah melihat orang bawa alat tajam,“ katanya.

Setelah itu diakui warga Banjar Taman membunyikan kulkul bulus. Akibat kejadian ini ada satu orang warganya I Wayan Sumarjaya alias Jaya (45) mengalami luka berat, yakni luka terbuka sepanjang 15 cm di bagian kepala sebelah kiri atas dan langsung dilarikan ke RSU Sanjiwani Gianyar. “Itu satu orang warga Banjar Taman yang mengalami di kepala,“ katanya.

Selain itu akibat lemparan batu ada sejumlah warga di Banjar Taman mengalami luka lebam, termasuk Kelian Adat Banjar Taman I Wayan Leko mengalami luka lebam kena lempar batu. “Kejadiannya kan malam ada orang banyak siapa yang melempar tidak diketahui, dan laporan yang saya terima banyak juga warga Banjar Taman yang kena pukul,“ ucapnya.

Baca juga:  Ditanya Kepastian Penerbangan Internasional Dibuka 1 Desember, Ini Kata Wagub Bali

Beberapa menit kejadian itu aparat Polres Gianyar pun mendatangi lokasi, memisahkan warga yang rebut. Bahkan dalmas Polres Gianyar melakukan sekat di perbatasan Banjar Taman dengan Desa Adat Patemon. “Ya diperbatasan di blok oleh dalmas dan TNI, sehingga tidak terjadi yang tidak diinginkan lagi,“ katanya.

Kapolres Gianyar AKBP Djoni Widodo dan Bupati Gianyar A.A. Gde Agung Bharata langsung terjun meredam amarah kedua belah pihak. Selanjutnya dilakukan proses mediasi di Balai Banjar Pacung, Desa Pejeng Kelod pada Senin (1/1) dini hari sekitar pukul 03.00 wita.

Rinatha mengatakan masalah ini sepenuhnya diserahkan ke pihak kepolisian, apalagi I Wayan Sumerjaya ini disebut masih keberatan atas luka yang ia derita. “Hanya yang luka ini masih merasa keberatan dan ingin melanjutkan ke proses hukum, kalau yang lainya sudah tenang disamping itu aparat kepolisian juga masih berjaga sampai Senin sore tadi (kemarin-red),“ tandasnya.

Kanit I Satreskrim Polres Gianyar, Iptu Rezha Pranata mengatakan polisi sudah memeriksa sedikitnya 10 orang saksi dalam kasus ini, termasuk pada korban yang mengalami luka. “Pemeriksaan sementara, awalnya persoalan ini memang pemukulan salah satu orang, hingga akhirnya warga lainya tidak terima dan memilih melakukan penyerangan,“ ucapnya.

Baca juga:  Pasien Corona Sempat ke Bali Sebelum Dinyatakan Positif, Ini Kata Diskes dan KKP

Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP Marzel Doni mengatakan belum ada yang ditahan dalam kasus ini. Termasuk I Wayan Sumerjaya yang dibawa ke Mapolres Gianyar dengan luka dikepala belum membuat laporan resmi. “Belum, tapi mungkin nanti dia mau buat laporan, yang jelas proses penyelidikan kita tetap jalan,“ katanya.

Dikatakan dari kejadian ini polisi mengamankan besi , dan potongan kayu, termasuk juga pisau belakas. “Setelah kita lerai dan beri pembatas, baru banyak warga datang Desa Patemon yang dating, disana kita amankan warga bawa bambu, besi,“ ungkapnya.

Secara terpisah Kabag Ops Polres Gianyar, Kompol Ida Bagus Dedy Januarta, mengaku kasus ini tidak ada sangkut paut ke adat. Ditegaskan kasus ini murni kriminalitas. Karena ada oknum yang terlibat perkelahian. “Ini sudah ditangani Satuan Reskrim,” jelasnya.

Sedangkan, untuk mengamankan dan mengantisipasi bentrok susulan, pihaknya telah menyiagakan sejumlah petugas berjaga di perbatasan dua banjar itu. “Kami siagakan petugas untuk berjaga. Untuk sementara situasinya TKA (aman terkendali-red),” tandasnya. (manik astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *