BANYUWANGI, BALIPOST.com – Aksi geng motor di Banyuwangi, Jawa Timur, cukup nekad. Mereka berani merusak kantor Desa Sidorejo, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi.

Aksi itu dilakukan usai menggelar pesta miras. Tak sampai 24 jam pascakejadian, tujuh personel geng motor berhasil dibakuk. Sisanya masih buron.

Selain pengaruh miras, aksi brutal geng motor itu dipicu tawuran antarsesama geng motor. “Jadi, kejadiannya Rabu (27/12) malam, berawal dari saling gas saat melintas di Jalan Desa Sidorejo. Karena sama-sama mabuk miras, mereka akhirnya tawuran di kantor desa. Saat ditegur Kades justru makin marah dan merusak kantor desa,” kata Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Aditywarman, Sabtu (30/12).
Tawuran berujung perusakan itu berhasil dihentikan setelah warga bersama aparat Polsek tiba di lokasi. “Awalnya, setelah kejadian, dua pelaku tertangkap warga. Lalu, kita kembangkan menjadi 7 orang. Sisanya, masih kita kejar,” jelas Kapolres.

Baca juga:  Ratusan Hektare Sawah di 3 Kecamatan Rusak Karena Abu Vulkanik

Dari tujuh pelaku yang tertangkap, dua diantaranya masih berstatus pelajar SMP. Akibat kejadian ini, sejumlah bagian bangunan kantor desa rusak. Seperti, lampu penerangan dan bagian jendela.

Dari lokasi, polisi mengamankan sejumlah barang bukti. Diantaranya, balok kayu yang digunakan melakukan perusakan, serta puluhan batu. Ada juga, empat motor brong yang digunakan beraksi.

Hasil penyelidikan polisi, pelaku berjumlah cukup banyak. Mereka berasal dari kawanan pemuda dari dua desa, masing-masing Desa Jatirejo dan Desa Sidorejo. Sebelum aksi perusakan, kedua kawanan geng motor ini sama-sama menggelar pesta miras.

Baca juga:  Hadapi El Nino, Stok Beras Diklaim Kondisi Aman

Para pelaku akan dijerat dengan pasal 170 ayat I KUHP tentang Pengeroyokan. Akibat kejadian, satu pelaku sempat terluka akibat amuk massa di lokasi. “Bagi pelaku yang di bawah umur, akan didampingi Bapas. Tapi, proses penyidikan jalan terus,” jelas perwira asal Surabaya ini.

Mengantisipasi aksi serupa di malam tahun baru, Kapolres mengerahkan 910 personel, dibantu TNI menjaga beberapa titik rawan. Tujuannya, malam tahun baru kondusif, tanpa aksi konvoi yang membahayakan. “Kami juga terus merazia minuman keras jelang tahun baru,” pungkasnya. (Budi Wiriyanto/balipost)

Baca juga:  Buntut Penghentian Aktivitas Sampradaya, Ketua PHDI dan MDA Diadukan ke Polda
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *